Puji Bupati Banyuwangi soal Bansos, Tito: Divalidasi dengan Cepat

Puji Bupati Banyuwangi soal Bansos, Tito: Divalidasi dengan Cepat

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 17 Jun 2020 17:18 WIB
Mendagri Tito Karnavian
Mendagri Tito Karnavian/Foto: Istimewa
Jakarta -

Data masih menjadi biang kerok dalam setiap penyaluran bantuan sosial (bansos), baik yang reguler maupun yang khusus penanganan dampak pandemi Corona. Padahal bantuan itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai permasalahan ini terjadi lantaran sistem pendataan dilakukan secara bottom up atau dari tingkat bawah dikumpulkan hingga ke pemerintah pusat. Validasi pun harus dilakukan dengan benar sejak dari pemerintah daerah.

"Jadi data yang berasal dari bawah, dari desa ke kelurahan, naik ke kecamatan, naik ke tingkat II kabupaten/kota provinsi, baru naik ke tingkat pusat. Dalam proses ini tentu butuh koordinasi cepat. Nah ini masalahnya ada yang cepat, ada juga yang lambat karena harus datanya salah satunya memang harus cepat dan tepat sasaran. untuk bisa cepat dan tepat sasaran, di bawah juga harus berikan feeding data validasi data yang cepat dan tepat penerima manfaatnya," terangnya dalam konferensi pers tentang bantuan sosial secara virtual di Kantor Presiden, Rabu (17/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendataan itu menjadi tantangan yang berat lantaran Indonesia begitu luas. Ada ratusan pemda kabupaten/kota, ada 6 ribu lebih kecamatan bahkan jumlah desa mencapai 70 ribu.

Oleh karena itu, lanjut Tito peran dari kepala daerah menjadi sangat penting. Kepala daerah memiliki kewenangan penuh untuk melakukan sinkronisasi, validasi hingga mengirimkan data ke pemerintah pusat.

ADVERTISEMENT

Berlanjut di halaman berikutnya.

Nah terkait hal itu, Tito pun memuji Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menurutnya mampu mengelola data dengan baik. Tanpa gaduh, Azwar dianggap mampu mengatasi seluruh permasalahan pendataan bansos untuk penanganan COVID-19.

"Seperti Bupati Banyuwangi Azwar Anas, saya sampaikan apresiasi khusus kepada beliau. Bagaimana membuat data-data penerima manfaat itu divalidasi dengan cepat setelah itu ditayangkan di papan-papan di kelurahan, di kecamatan yang terbuka oleh warganya, sehingga kalau ada yang protes segala macam itu semua terjaring di tingkat bawah dengan cepat dan diakomodir," terangnya.

Dirinya pun meminta para kepala daerah bisa mencontoh hal tersebut. Melakukan inovasi dalam memecahkan masalah pendataan di daerah.

"Ini kami lihat di daerah-daerah yang teman-teman kepala daerahnya mampu melakukan inovasi kreasi dan menutup persoalan itu nggak ada masalah. Tapi kalau ada teman-teman kepala daerah yang pasif, ini yang terjadi adalah saling menyalahkan. Salah satu contoh yang baik saya kira adalah yang dikerjakan Kabupaten Banyuwangi oleh Azwar Anas," tutupnya.



Simak Video "Video: Kemendagri Akan Cabut Izin Ormas yang Terlibat Premanisme"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads