"Ini menjadi energi penyemangat bagi petani dan juga pelaku agribisnis di Gorontalo sekaligus realisasi kebijakan strategis Kementrian pertanian dalam target Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor atau Gratieks," kata Kepala Karantina Pertanian Gorontalo, Indra Dewa, usai menyerahkan sertifikat karantina ekspor (Phitosanitary Certificate, PC) kepada PT. Seger Agro Nusantara selaku eksportir, di Pelabuhan Anggrek Gorontalo Utara, Rabu (17/8/2020).
Menurut Indra, eksportir jagung adalah pelaku usaha agribisnis dengan kategori patuh. Sebelumnya, sebagian jagung telah diberangkatkan dalam bentuk jagung pipilan kering curah sebanyak 6.100 ton senilai Rp 21,9 miliar ke Filipina.
Sementara, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerja sama dan Informasi Perkarantinaan (Kapus KKIP), Junaidi, yang mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian, menambahkan pihaknya bertugas mengawasi dan mengendalikan keamanan dan mutu pangan serta juga pakan produk pertanian saat ekspor, impor dan lalu lintas antar area atau domestik.
"Khusus untuk Jagung yang masuk dalam 11 bahan pangan pokok, sebelum melakukan sertifikasi ekspor, telah dipastikan kebutuhan lokal terhadap jagung telah terpenuhi. Ekspor jagung telah mendapat rekomendasi ditjen teknis dan ini juga merupakan bagian dari strategi menjaga stabilitas harga disaat panen raya," kata Junaidi
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie yang hadir dan melepas ekspor komoditas pertanian unggulan asal Gorontalo ini, menyampaikan apresiasinya atas fasilitas Kementerian Pertanian.
"Kami berharap ke depan pihaknya dapat terus bersinergi agar makin banyak ragam komoditas dan negara tujuan yang dapat menerima produk pertanian asal Gorontalo," tutur Rusli.
(hns/hns)