Jakarta -
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan World Bank alias Bank Dunia mengapresiasi tingkat utang Indonesia yang dikelola pemerintah. Hal itu dikatakan World Bank saat melakukan pertemuan virtual, pagi tadi bersama pihak Luhut.
World Bank juga menyebut perhitungan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sangat cermat.
"Mereka sangat impress dengan program pemerintah. Kalau ada yang berpikir soal utang berlebihan, mereka (World Bank) ini malah apresiasi kalau kita masih sangat prudent dan hati hati. Dianggap ibu Ani (Sri Mulyani) dan Kemenkeu melakukan perhitungan sangat cermat," ungkap Luhut ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (19/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut juga mengatakan bahwa program keuangan pemerintah masih dianggap sangat sangat baik dibanding negara berkembang lainnya.
"Program kita disebut sangat komprehensif programnya kalau dibanding negara berkembang lainnya. Secara implementasi dan makro kita dianggap sangat baik," ujar Luhut.
Dalam pernyataannya, Luhut mengakui sejumlah pihak menganggap utang pemerintah berlebihan. Namun di sisi lain, cara pemerintah mengelola utang justru menuai pujian.
Seperti diketahui, soal utang ini pemerintah banyak mendapatkan kritik. Kritik paling keras datang dari ekonom senior Rizal Ramli. Bahkan Rizal ingin berdebat dengan Luhut soal ini.
Pengin tahu apa saja kritik keras soal utang yang dilontarkan Rizal Ramli? Klik halaman selanjutnya >>
Dalam satu kesempatan, Luhut menegaskan agar pengkritik utang untuk bisa menemui dirinya. Luhut meminta agar hal itu tidak hanya dibicarakan di media sosial saja.
"Jadi kalau ada yang mengkritik kita, kita juga pengin ketemu jadi jangan media sosial aja," katanya dalam webinar Selasa lalu (2/6/2020).
Pesan ini pun ditanggapi beberapa orang sebagai tantangan untuk berdebat. Rizal Ramli salah satunya. Ria mengaku siap berdebat dengan Luhut. Tantangan ini disampaikan oleh Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi yang mewakili Rizal Ramli.
"Apa yang disampaikan oleh Bang Rizal ini dan akhirnya bersedia menjawab tantangan Luhut Pandjaitan," kata Adhie di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/6/2020) lalu.
Pihak Luhut pun menanggapi tantangan dari Rizal Ramli. Jodi Mahardi, Juru bicara Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan sebetulnya pihaknya sudah mengundang Rizal untuk berdiskusi. Namun, Rizal tidak datang.
"Kan ini juga udah kita undang dia nggak datang, padahal kan kita terbuka kok," kata Jodi ditemui di kantornya, Kamis (11/6/2020).
Bukan hanya kali ini Rizal melontarkan kritik pedas soal utang. Di beberapa kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani jadi sasaran utama sindiran Rizal Ramli.
Pada tahun 2019 misalnya, Rizal Ramli pernah menyindir keras Sri Mulyani sebagai ratu utang. Hal itu terjadi saat utang pemerintah pada April 2019 mencapai Rp 4.528,45 triliun. Jika dilihat dalam kurun waktu 1 tahun, saat itu total utang pemerintah pusat sudah bertambah Rp 347,84 triliun. Pasalnya, April 2018 posisi utang pemerintah cuma sebesar Rp 4.180,61 triliun.
Namun jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya utang pemerintah saat itu turun Rp 38,86 triliun. Posisi utang pemerintah di Maret 2019 sebesar Rp 4.567,31 triliun.
"Posisi utang pemerintah di level 29,56% di bawah 30%. Outstanding utang turun Rp 38,8 triliun dibandingkan Maret tahun ini satu bulan turun Rp 38 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).
Rizal Ramli pun langsung mencuit di akun Twitter pribadinya soal hal ini. Secara blak-blakan dia menyebut Sri Mulyani sebagai 'Ratu Utang' karena jumlah utang per April 2019 kembali lagi naik.
"Utang Pemerintah Setahun Naik Rp 347T. Nyaris Rp1 Triliun per hari ! π Kok prestasi tertinggi ngutang? Wong Menkeu "Ratu Utang" dipuja2 kreditor karena berikan bunga tertinggi di ASEAN," cuit akun @RamliRizal, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Kemudian masih lewat cuitan di akun Twitter-nya, awal tahun ini, Rizal Ramli kembali menyinggung soal pengelolaan utang. Kali ini dia mengatakan ada Menkeu 'Terbalik'.
Rizal mengkritik kinerja Menkeu 'Terbalik', semakin banyak meminjam lewat penerbitan surat utang dengan yield alias imbal hasil paling tinggi. Dalam cuitannya, Rizal Ramli juga 'menyolek' akun Twitter Presiden Joko Widodo @jokowi.
"Ini kinerja Menkeu "Terbalik", semakin banyak meminjam dengan yield paling tinggi ! Menkeu "Terbalik" bekerja utk kreditor, merugikan rakyat dan bangsa Indonesia. Cc. β¦@jokowi," dikutip dari akun Twitter-nya, Rabu (15/1/2020).