Pandemi COVID-19 membuat banyak orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). ΓB;_Angkanya bahkan sudah menembus jutaan. Tentu saja pada akhirnya mereka harus kembali berjuang untuk mendapatkan pekerjaan di era normal baru (new normal).
Namun sebelum bersiap mencari pekerjaan, menurut CEO dan Co-Founder TopKarir, Bayu Janitra Wirjoatmodjo mereka harus memerhatikan beberapa hal. Pertama memahami adanya peralihan dari pekerjaan yang bersifat konvensional atau offline menjadi online.
Dia menjelaskan salah satu hal yang berubah dari adanya pandemi COVID-19 bisa dilihat dari pekerjaan sebagai sales. Jika biasanya mereka menawarkan produk secara offline alias langsung, kini mereka beralih ke media online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan beberapa bulan ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang memang kehilangan tim salesnya karena terkait sama COVID. Nah mereka coba mengalihkan atau mengalihdayakan fungsi tersebut ke program reseller dan dropshipper. Jadi kemampuan digital itu satu," kata dia saat dihubungi detikcom, Minggu (21/6/2020).
Baca juga: "New Normal" = Jarak + Kecurigaan |
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah masalah finansial. Walaupun kelihatannya tak berkaitan langsung dengan pekerjaan, menurutnya hal tersebut kerap diabaikan.
Padahal kemampuan tersebut amat penting dimiliki. Dia melihat fenomena di media sosial misalnya, banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya kemampuan mengatur keuangan.
"Yang kedua adalah kemampuan untuk mengatur keuangan. Kalau diperhatikan di linimasa, di sosial media, di Twitter banyak sekali bahasan-bahasan yang terkait dengan finansial karena banyaknya masyarakat Indonesia belum aware tentang persiapan dana darurat, perlindungan asuransi. Nah ini yang saya lihat perlu ada inklusivitas dalam pengelolaan finansial," jelasnya.
Selanjutnya, hal ketiga yang perlu diperhatikan adalah menyiapkan diri terhadap pekerjaan yang kemungkinan akan dibutuhkan di era new normal. Menurutnya pencari kerja perlu memiliki lebih dari 1 keterampilan.
"Karena kita belum tahu nih kesempatannya akan condong ke arah mana, apakah lapangan pekerjaan akan langsung terbuka lebar seperti sediakala sebelum terjadinya COVID atau bagaimana," tambahnya.
(toy/zlf)