DPR & Sri Mulyani cs Rapat 9,5 Jam, Ini Dia Hasilnya

DPR & Sri Mulyani cs Rapat 9,5 Jam, Ini Dia Hasilnya

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 22 Jun 2020 20:53 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadiri rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI. Sri Mulyani membahas kondisi ekonomi di tahun 2020.
Foto: Lamhot Aritonang


Berikut kesimpulan yang disepakati antara Komisi XI DPR bersama Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur Bank Indonesia, Ketua DK OJK, dan Kepala BPS:

1. Menyepakati asumsi dasar makroekonomi tahun 2021, yaitu:

Asumsi Makro Ekonomi
- Pertumbuhan Ekonomi 4,5-5,5%
- Tingkat Inflasi 2,0-4,0% (3% plus minus 1%)
- Nilai Tukar Rupiah 13.700-14.900
- SBN 10 tahun 6,29-8,29%

Target Pembangunan
- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7,7-9.1%
- Tingkat Kemiskinan 9,2-9,7%
- Rasio Gini 0,377 - 0,379

Indikator Pembangunan
- Indeks Pembangunan Manusia 72,78 - 72, 95
- NTP dan NTN (nilai tukar petani dan nelayan) 102 - 104

2. Dengan proyeksi asumsi makro RAPBN 2021 sebagai acuan APBN 2021 maka pemerintah menjalankan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

a. Melanjutkan penanganan bidang kesehatan
b. akselerasi pemulihan ekonomi nasional dan penguatan reformasi di bidang bantuan sosial, kesehatan, pendidikan, belanja negara, transfer ke daerah dan dana desa, dan ketahanan bencana dengan memprioritaskan percepatan pemulihan industri manufaktur, peristiwa, dan investasi serta pemanfaatan teknologi informasi
c. memberikan stimulus ekonomi yang tepat sasaran dan produktif dengan fokus pada sektor UMKM, korporasi, dan BUMN yang memiliki peran strategis bagi masyarakat
d. meningkatkan prioritas pembangunan di bidang pertanian (ketahanan pangan), industri manufaktur, pariwisata, dan infrastruktur ICT
e. menjaga daya beli masyarakat
f. meningkatkan efektivitas perlindungan sosial
g. memperkuat kebijakan dalam pengendalian impor khususnya pangan
h. meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN)
i. memperkuat sinergi kebijakan sektor dan fiskal dalam meningkatkan produktivitas sektoral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat industri nasional
j. pengendalian defisit dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara, tuang fiskal dan risiko APBN di masa yang akan datang.



Simak Video "Video: Sri Mulyani Sebut APBN Bulan Mei Defisit Rp 21 T"
[Gambas:Video 20detik]

(hek/hns)

Hide Ads