Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo hari ini memberikan santunan kepada tiga ahli waris tenaga medis Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang gugur dalam tugas penanganan Corona (COVID-19).
Tjahjo meminta para ahli waris tidak melihat dari jumlahnya karena berapapun jumlahnya dinilai tidak akan cukup untuk menebus jasa abdi negara tersebut. Dia turut menyampaikan belasungkawa yang dalam atas keluarga yang ditinggalkan.
"Santunan jaminan kecelakaan ini jangan dilihat dari jumlahnya. Tapi ini merupakan komitmen dan perhatian dari pemerintah yang terus mengingatkan pada kita untuk segera sampaikan. Sekali lagi pada ahli waris, kami telah menyampaikan atas nama Presiden Jokowi mohon diterima dan dimanfaatkan dengan baik sebagai bentuk apresiasi dan duka cita kita bersama," kata Tjahjo, Rabu (23/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak lupa, Tjahjo juga mendoakan para tenaga medis yang telah gugur setelah menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19.
"Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih dengan segala perjuangan, dedikasi kerja keras dan pengorbanan para ASN yang gugur dalam tugas mulianya menangani COVID-19 ini. Doa kami selalu menyertainya," ucapnya.
Ketiga ahli waris tersebut untuk mewakili Almh. Ninuk Dwi Pusponingsih yang diberikan santunan sebesar Rp 337.745.200, Alm. Tonni Daniel Silitonga sebesar Rp 341.452.900, dan Alm. Yuniarto Budi Santosa Rp 341.738.000. Dengan total keseluruhan sebesar Rp 1.020.937.100.
Ahli waris juga berhak mendapatkan manfaat Tabungan Hari Tua (THT) yang terdiri atas Asuransi Dwiguna dan Asuransi Kematian, serta manfaat JKK yakni santunan kematian, uang duka wafat, biaya pemakaman dan beasiswa bagi anak korban.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius NS Kosasih mengatakan akan terus berkomitmen kepada pesertanya untuk memberikan layanan terbaik dengan 4 Program perlindungan yang terdiri dari program Tabungan Hari Tua (THT), Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM).
"Taspen akan selalu siap memberikan yang terbaik untuk ASN ke depannya dan seluruh pejabat negara juga yang kami tangani," ucapnya.
Di masa pandemi ini, Taspen memberikan pelayanan dan melakukan operasional berbasis digital di seluruh kantor layanannya yang tersebar di seluruh wilayah dan pelosok Indonesia. Melalui program 'Taspen Pesona' (Tanggap Andal Selamatkan Pensiunan dengan Pelayanan Bebas Corona), Taspen memberikan layanan kepada para peserta khususnya para peserta pensiun di antaranya dengan layanan E-Klim, Tcare dan Otentikasi Digital tanpa harus bertatap muka untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
Selain itu, Taspen juga memberi bantuan kepada para tenaga medis yang berada di RS Darurat Wisma Atlet berupa 2.500 baju alat pelindung diri (APD), 4.000 pcs masker KN95, dan 250 safety googles.
Menurut Kosasih pemberian bantuan ini menjadi cara Taspen dalam menghadapi pandemi COVID-19 dengan harapan dapat terus berkontribusi dalam memberikan dampak positif terhadap sosial di tengah pandemi ini, khususnya kepada masyarakat dan instansi kesehatan Republik Indonesia.
Taspen juga aktif dalam melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan di seluruh Indonesia yang di antaranya melalui program PKBL. "Setelah sebelumnya memberikan bantuan kepada para peserta Taspen di lingkungan Kementerian dan Pemerintah Daerah, masyarakat di sekitar kantor TASPEN yang terdampak COVID-19, saat ini kami menyalurkan bantuan kepada tenaga medis yang berada di RS Darurat Wisma Atlet," ujarnya.
Saat ini Taspen juga telah menyusun kebijakan untuk memulai The New Normal dimana menurut Kosasih BUMN sebagai salah satu komponen utama penggerak perekonomian Indonesia harus terus berjalan dengan baik. Ia juga menambahkan sejak jauh-jauh hari pihaknya telah mempersiapkan protokol PSBB untuk menangkal penyebaran COVID-19 dan membentuk Task Force terkait The New Normal tersebut.
(eds/eds)