Qiu menyebut para pekerja akan kembali ke posisinya dan akan bergantian untuk mengebut pembangunan kereta cepat. Hal ini dilakukan agar proyek bisa kejar target. Namun dia tidak menjelaskan kapan tepatnya.
"Karyawan pihak Tiongkok yang berpartisipasi dalam pembangunan proyek akan kembali ke posisinya dan bergantian akan bermanfaat untuk menggabungkan kekuatan kedua pihak dan mempercepat pembangunan proyek, sehingga terwujudnya sasaran pembangunan yang diharapkan pemerintah Indonesia," kata Qiu dalam video conference bersama wartawan, Rabu (24/6/2020).
Dia menyebut pembangunan proyek ini berjalan dengan mantap. Baik pembebasan lahan maupun konstruksinya.
"Tahun ini, pembangunan proyek berlanjut secara mantap. Pembebasan lahan hampir selesai, kemajuan konstruksi mendekat setengah, dan beberapa proyek terowongan yang kontrol telah rampung," ungkap Qiu.
Qiu menjelaskan sebelumnya beberapa pekerja China di proyek kereta cepat sempat terjebak tak bisa masuk ke Indonesia. Hal ini terjadi saat pekerja China ini mudik untuk merayakan Imlek. Hal ini membuat proyek kereta cepat tersendat.
"Sementara itu, karena pandemi COVID-19, beberapa karyawan manajemen dan teknis penting tidak dapat balik ke Indonesia setelah liburan Tahun Baru Imlek, yang mengakibatkan karyawan manajemen dan teknis proyek berkurang dan membatasi peran tim pihak Indonesia, sehingga berdampak pada kemajuan proyek dan tidak sesuai dengan kepentingan bersama kedua pihak," ungkap Qiu.
(dna/dna)