Mereka yang Prediksi Ekonomi RI Bakal Minus

Mereka yang Prediksi Ekonomi RI Bakal Minus

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 25 Jun 2020 18:30 WIB
Poster
Ilustrasi corona/Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Beberapa lembaga internasional sudah menerbitkan proyeksi kondisi ekonomi dunia di tahun 2020. Selain itu, lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank (Bank Dunia), dan OECD pun merilis proyeksi ekonomi Indonesia di 2020.

Angka proyeksi yang dikeluarkan lembaga internasional ini merupakan dampak dari pandemi virus Corona alias COVID-19. Semua lembaga internasional ini memproyeksikan ekonomi Indonesia negatif sepanjang tahun 2020.

Berdasarkan laporan IMF yang dikutip detikcom, Kamis (25/6/2020), pertumbuhan ekonomi negara maju akan minus 8,0% sepanjang tahun ini. Sedangkan negara berkembang minus 3,0% di 2020. Jika dilihat lebih rinci lagi Indonesia masuk ke dalam ASEAN-5, yang mana diproyeksi pertumbuhan ekonominya minus 2,0%.

ASEAN-5 ini terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Jika dijabarkan satu per satu, IMF memproyeksi ekonomi Indonesia minus 0,3%, sementara Malaysia minus 3,8%, Filipina minus 3,6%, Thailand minus 7,7%.


Sementara World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 ini akan berada di bawah 5%. Parahnya lagi, ekonomi Indonesia bisa tak tumbuh sama sekali alias 0% karena wabah yang melanda.

"Jadi jika melihat proyeksi pertumbuhan untuk tahun 2020 di Indonesia kami perkirakan akan melambat menjadi 0% dan ini adalah asumsi dari dua bulan PSBB di bulan April, Mei dan Juni," ujar ekonom senior Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doorn dalam diskusi virtual bertajuk Implementasi New Normal Menghadapi Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Situasi Ekonomi dan Sosial, Selasa (2/6/2020).

"Anjloknya pertumbuhan ekonomi RI terjadi akibat perlambatan konsumsi rumah tangga karena banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaannya atau menjadi korban dirumahkan dan PHK. "Serta akibat minimnya kegiatan ekonomi dan menurunnya kepercayaan konsumen," sambungnya.

Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sedangkan OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi atau minus sebesar 2,8% hingga minus 3,9% pada tahun 2020. Hal ini dikarenakan ketidakpastian yang berasal dari virus Corona atau COVID-19.

Berdasarkan laporan OECD economy outlook edisi Juni 2020 yang dikutip, Kamis (11/6/2020), proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut masuk ke dalam dua skenario yaitu gelombang pertama dan gelombang kedua.

Jika Indonesia hanya terkena hantaman COVID-19 satu kali, maka diproyeksikan angka pertumbuhan ekonominya minus -2,8%. Sementara terkena hantaman dua kali maka akan berada di level -3,9%.

"PDB diproyeksikan berkontraksi pada 2020 dan untuk pertama kalinya sejak krisis ASIA 1997 ekonomi sebesar -2,8% atau -3,9% tergantung skenario," bunyi laporan OECD.



Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads