Suku Terpencil Brasil Terancam Corona Gegara Penambang Ilegal

ADVERTISEMENT

Suku Terpencil Brasil Terancam Corona Gegara Penambang Ilegal

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 26 Jun 2020 14:26 WIB
Tambang emas Freeport di Papua jadi salah satu yang terbesar di dunia. Ini daftar 10 tambang emas terbesar di dunia.
Ilustrasi/Foto: Miningglobal.com/Istimewa
Jakarta -

Aktivitas penambangan emas ilegal meningkat tajam selama lima tahun terakhir di Yanomami, tepatnya di jantung hutan Amazon. Penambangan ilegal ini ternyata turut membawa virus Corona yang mengancam suku Yanomami.

Kini setidaknya ada lebih dari 160 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan lima kematian minggu ini, menurut jaringan peneliti, antropolog, dan dokter. Yanomami sendiri dikenal sebagai salah satu suku paling terpencil yang ada di Brasil. Lebih dari 26.700 orang tinggal di dekat perbatasan Brasil dan Venezuela.

"Bentuk utama penularan virus mematikan ini ke suku kami adalah penambang ilegal. Ada banyak sekali yang tiba dengan helikopter, pesawat, kapal dan kami tidak tahu apakah mereka terinfeksi atau tidak," kata Dario Yawarioma, wakil presiden Asosiasi Hutukara Yanomami. Dikutip dari Reuters, Jumat (26/5/2020).

Virus ini sangat berbahaya bagi masyarakat adat seperti Yanomami, yang tinggal di tempat tinggal komunal yang besar, dengan sebanyak 300 orang di bawah satu atap. Gaya hidup kolektif sulit untuk mereka menerapkan jarak sosial.

Selama 20 tahun suku Yanomami mempertaruhkan hak atas tanah mereka di tengah pandemi virus Corona. Bahkan telah memohon pemerintah untuk mengusir penambang ilegal itu dengan petisi 'Miner Out COVID Out' untuk menunjukkan keburukan kondisi suku saat ini.

Menurut tinjauan dari Reuters bekerja dengan Earthrise Media, data eksklusif dari gambar-gambar satelit menunjukkan tanah di bawah hutan Amazon selama berabad-abad mengandung mineral berharga termasuk emas.

Tinjauan menunjukkan ada peningkatan 20 kali lipat aktivitas penambangan ilegal dalam lima tahun terakhir, terutama di sepanjang dua sungai, Uraricoera dan Mucajai. Ukuran pertambangan sebesar 8 kilometer persegi setara dengan lebih dari 1.000 lapangan sepak bola.

Yanomami dan pejabat setempat memperkirakan ada lebih dari 20.000 penambang ilegal di tanah mereka. Penambangan ini meningkat sejak terpilihnya Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang mengkampanyekan bahwa dia berjanji akan melegalkan penambangan di hutan Amazon.

"Presiden Bolsonaro mendukung proyek penambangan di tanah adat dan sejak dia mengatakan penambangan itu harus dilegalkan, angkanya telah bertambah banyak dan terus bertambah," kata Yawarioma.



Simak Video "Bertaruh Nyawa Demi Kepingan Emas di Lokasi Tambang Ilegal"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT