3 Fakta WN Australia yang Jadi Direktur RS BUMN

3 Fakta WN Australia yang Jadi Direktur RS BUMN

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 27 Jun 2020 10:30 WIB
Gedung Kementerian BUMN
Foto: Hendra Kusuma-detikFinance
Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka suara terkait rumor adanya warga negara asing (WNA) yang menjadi direktur di BUMN. Orang yang dikabarkan menjadi direktur BUMN itu adalah Direktur Transformasi Bisnis PT Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika) Antonius Rainier Haryanto yang disebut-sebut sebagai warga negara Australia.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, Antonius merupakan diaspora Indonesia yang diminta untuk mengabdi di Indonesia. Antonius menempuh pendidikan SMA dan universitas di Indonesia.

"Jadi sekarang BUMN juga mencari talent-talent Indonesia yang berada di luar negeri dan merupakan diaspora. Hampir semua negara akan mencari diasporanya untuk membangun bangsanya," katanya kepada awak media, Jumat (26/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WNA

Arya membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa ini sebagai langkah menarik diaspora membangun bangsa.

ADVERTISEMENT

"Benar WNA," kata Arya.

Lulusan Teknik Sipil

Mengutip laman Pertamedika, Antonius lahir di Jakarta pada tanggal 15 April 1978 dan berdomisili di Jakarta, Indonesia. Ia ditunjuk sebagai Direktur Transformasi Bisnis PT Pertamina Bina Medika IHC berdasarkan keputusan pemegang saham secara sirkuler PT Pertamina Bina Medika IHC tentang pergantian direksi.

Antonius lulus dari Fakultas Tehnik Sipil di Universitas Katolik Parahyangan (2001), menyelesaikan strata 2 Teknik Manajemen Lingkungan di University of New South Wales, Sidney Australia (2003), dan sedang menyelesaikan strata 3 Built Environment di University of New South Wales, Sydney Australia. Antonius pernah menjabat sebagai direktur (Parttime), PT Deloitte Consulting Indonesia dari Januari 2020-April 2020.

Bukan Direktur Asing Pertama Anak BUMN

Dia menjelaskan, Pertamedika sendiri bukan BUMN. Pertamedika merupakan anak usaha perusahaan pelat merah. Arya juga menjelaskan bahwa sebelumnya sudah ada direktur anak usaha BUMN yang bukan warga negara Indonesia (WNI).

"Dan direktur anak perusahaan bukan warga negara Indonesia bukan pertama kali, bisa dilihat Telkomsel, Mandiri Sekuritas dan lain-lain," jelasnya.

Dia kemudian menegaskan, jika orang asing disebut sebagai direktur di BUMN adalah kabar bohong alias hoax.

"Jadi info bahwa direktur BUMN itu pertama kali ini asing itu hoax," tutupnya.



Simak Video "Video Tanggapan Pimpinan MPR Soal UU BUMN Baru: Bukan Berarti Kebal Hukum"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads