DPR Kritik Kimia Farma Gara-gara Biaya Rapid Test Kemahalan

DPR Kritik Kimia Farma Gara-gara Biaya Rapid Test Kemahalan

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 30 Jun 2020 17:14 WIB
Organisasi nirlaba Pewarta Foto Indonesia bersama pengurus kota Pewarta Foto Indonesia Jakarta menggelar rapid test COVID-19 yang diselenggarakan di halaman gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (28/6/2020). Dok. PFI Jakarta
Foto: Istimewa/PFI Jakarta

Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon juga mengkritisi Kimia Farma. Menurutnya BUMN sektor kesehatan tersebut harus efisien demi meningkatkan daya saing.

"Bagaimana harga production dari obat ataupun alat-alat kesehatan, apapun yang diproduksi itu harus standar Pak. Karena ini eranya sudah terbuka sekali. Ketika tidak terjadi efisiensi, di sana lah perusahaan BUMN-BUMN ini semuanya akan rontok karena tidak memiliki satu keunggulan daya saing dalam hal efisiensi," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya biaya-biaya yang tidak perlu harus dihilangkan sehingga Kimia Farma bisa bersaing dengan produk-produk dari perusahaan farmasi yang lain.

"Kalau Bapak tidak memilki competitive advantage salah satunya di bidang efisiensi cost ya impossible. Dan itu akan lagi-lagi membebani keuangan negara karena obat-obatan yang Bapak produksi kan itu dimasukkan ke dalam program-program BPJS," tambahnya.



Simak Video "Video: Yovie Widianto Ada di Jajaran Baru Komisaris PT Pupuk Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]

(toy/fdl)

Hide Ads