Platform iklan Facebook difasilitasi pilihan jumlah pengguna yang akan melihat iklan perusahaan itu. Saat ini perusahaan dapat mengakses hingga 2,6 miliar pengguna yang akan melihat iklan perusahaan. Bahkan di Instagram dengan akses 1 miliar pengguna dihargai US$ 1 miliar pada 2012.
Pada saat yang sama, yang menjadi pertanyaan lagi apakah banyak pengiklan besar dan kecil mampu melepas iklan mereka dari platform untuk waktu yang lama. Mengingat Facebook merupakan platform terkuat dalam periklanan untuk meningkatkan pemasaran perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merek-merek besar yang memilih boikot Facebook sekarang memiliki anggaran besar dan beberapa tempat lain untuk beriklan. Beberapa melaporkan banyak alternatif iklan di berbagai platform lain seperti Google, Amazon, TikTok, dan Snapchat.
Tetapi untuk jutaan usaha kecil dengan anggaran yang minim mungkin hingga saat ini masih enggan ikut boikot iklan di Facebook.
"Tidak mungkin usaha kecil dan merek kecil akan bergabung dengan boikot, karena merekalah yang paling bergantung pada Facebook untuk akses ke pelanggan mereka," kata Perrin.
Bahkan merek-merek besar yang telah bergabung dengan boikot itu mengatakan hanya sementara menghentikan iklan di Facebook. Mereka mengaku tak sepenuhnya lepas dari Facebook. Mereka akan tetap mengunggah konten di media sosialnya yang tidak berbayar seperti di Facebook dan Instagram yang memiliki jutaan pengikut.
Perlu diingat, kasus ini berlangsung di tengah krisis pandemi Corona. Beberapa perusahaan akan mempertimbangkan bagaimana nasib perusahaan jika tanpa iklan dengan mengingat bahwa pandemi Corona telah berdampak pada ekonomi perusahaan.
Simak Video "Video: Iklan Judol Banyak Bertebaran di Situs Film-Game Online"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)