Menurut Syahrul, di periode tersebut, di mana kebutuhan pangan masyarakat melonjak drastis, Kementan dan Kemendag, serta Bulog mampu memenuhi ketersediaan pasokan.
"Ramadhan dan Idul Fitri sebagai big season kebutuhan yang ada, dan ketersediaan, daya beli dan lain-lain cukup bisa terkendali dengan kerja sama semua pihak, Bulog, Kementerian Perdagangan, dan lain-lain, kami cukup kompak melakukan ini," ungkap Syahrul dalam webinar Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Kamis (2/7/2020).
Menurut Syahrul, dengan koordinasi yang baik antara Kementerian/Lembaga tersebut, selama pandemi Corona ini pemerintah bisa memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia terjaga.
"Minimal kita bisa tetap mempertahankan 267 juta orang. Pak Buwas, Bulog tentu bersama saya tersedia dengan cukup untuk kita menghadapi tantangan dari dampak COVID-19. Perlemahan lainnya bisa kita hadapi," urai Syahrul.
Selain itu, Syahrul memastikan, ketersediaan atas 11 komoditas pangan strategis cukup hingga akhir 2020 ini.
"Ada 11 komoditas yang dalam kendali dan harus dilakukan beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi dan kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng. Dan perkiraan kita ketersediaan kebutuhan dasar ini insyaallah sampai Desember tetap aman, insyaallah dalam kendali," pungkas dia.
(Vadhia Lidyana/dna)