Cegah Antrean di Stasiun KRL, Jam Kerja Karyawan Perlu Diatur Ulang

Cegah Antrean di Stasiun KRL, Jam Kerja Karyawan Perlu Diatur Ulang

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 06 Jul 2020 19:30 WIB
Sejumlah warga mengantre masuk ke dalam bus yang disediakan pemerintah untuk antisipasi membludaknya calon pemnumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline di Stasiun KA Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Pembatasan penumpang di dalam KRL maupun di area peron menyebabkan antrean panjang penumpang di stasiun tersebut. Untuk mengurainya, pemerintah menyediakan bus gratis dan PT Kereta Commuter Indonesia mengujicobakan sistem informasi mengenai antrean melalui laman utama di aplikasi KRL Acccess dan media sosialnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Foto: Suasana KRL Cawang-Bogor (Herianto/detikcom)


Masyarakat masih berbarengan ke stasiun untuk berangkat ke Jakarta karena jam kerjanya masih bersamaan. Kepadatan di stasiun terjadi pada jam sibuk yaitu pukul 06.00-08.00 pada pagi hari.

"KAI mengimbau agar masyarakat menghindari jam sibuk untuk berangkat ke DKI Jakarta menggunakan KRL. Pantau terus sosial media @commuterline dan aplikasi KRL Access untuk mengetahui kondisi antrean di sejumlah stasiun pemberangkatan," ujar Didiek.

Dia juga meminta agar seluruh instansi, pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan swasta mengatur jam kerja pegawainya agar kepadatan di KRL dapat dikurangi.

"KAI berharap seluruh pihak yang pegawainya berangkat kerja menggunakan KRL dapat mengatur kembali jam masuk kerja pegawainya sesuai SE Gugus Tugas Covid-19 No 8 tahun 2020 atau melakukan pengaturan jam kerja shift pagi dan siang," ujarnya.


Jika ada pengaturan jam kerja maka pelayanan kepada pengguna KRL di stasiun dan kereta bisa lebih maksimal. Pelanggan juga nantinya tidak akan berlama-lama antre di stasiun untuk masuk ke KRL karena kepadatan mulai terurai.

Lanjut dia, KAI sudah maksimal mengoperasikan KRL, di mana jumlah yang dioperasikan sudah sebanyak 947 perjalanan atau mencapai 95% dari 991 perjalanan yang reguler dijalankan pada masa normal sebelum pandemi.

"Misalnya di stasiun Bogor, headway antar kereta sudah 5 menit sekali. Namun hal tersebut tetap belum mampu mengurangi antrean karena kapasitas yang disediakan masih dibatasi dalam setiap perjalanan," tambahnya.



Simak Video "Video KCI: 5,3 Juta Orang Naik KRL di 5 Hari Awal Masa Mudik Lebaran"
[Gambas:Video 20detik]

(toy/hns)

Hide Ads