Bank BUMN Sudah Salurkan Kredit dari Dana Pemerintah Rp 11 Triliun

Bank BUMN Sudah Salurkan Kredit dari Dana Pemerintah Rp 11 Triliun

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 07 Jul 2020 16:50 WIB
Pengembalian Uang Korupsi Samadikun

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Toni Spontana (tengah) menyerahkan secara simbolis kepada Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto (ketiga kanan) uang ganti rugi korupsi Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI) dengan terpidana Samadikun Hartono di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (17/5/2018). Mantan Komisaris Utama PT Bank Modern Samadikun Hartono terbukti korupsi dana talangan BLBI dan dihukum 4 tahun penjara serta diwajibkan mengembalikan uang yang dikorupsinya sebesar Rp 169 miliar secara dicicil. Grandyos Zafna/detikcom

-. Petugas merapihkan tumpukan uang milik terpidana kasus korupsi BLBI Samadikun di Plaza Bank Mandiri.
Foto: grandyos zafna
Jakarta -

Bank BUMN atau Himbara telah menerima penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun. Dana tersebut oleh Himbara telah disalurkan dalam bentuk kredit.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dari Rp 30 triliun itu, sebanyak Rp 11 triliun sudah disalurkan.

"Khusus terkait dengan program PEN, Himbara telah mendapatkan dana dari pemerintah sebesar Rp 30 triliun untuk dapat disalurkan kepada UMKM melalui fasilitas kredit," kata Erick dalam keterangannya, Selasa (7/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terhadap penempatan dana tersebut, tercatat dari tanggal 25 Juni sampai dengan 6 Juli 2020, Himbara telah melakukan penyaluran kredit kepada 132 ribu nasabah dengan nilai sebesar Rp 11 triliun," ujarnya.

Dia mengatakan, penyaluran kredit untuk UMKM terus dijalankan oleh Himbara. Hal itu dengan melihat jenis industri dan performa UMKM tersebut.

ADVERTISEMENT

Erick menambahkan, sampai dengan 30 Juni 2020 Himbara telah melakukan restrukturisasi terhadap 3,2 juta debitur dengan nilai kredit Rp 229 triliun.

"Sampai dengan 30 Juni 2020 BUMN melalui Himbara telah melakukan restrukturisasi kredit atas debitur terdampak COVID-19 sebanyak 3,2 juta debitur dengan nilai kredit sebesar Rp 229 triliun," ujarnya.




(acd/zlf)

Hide Ads