Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (BKS) melakukan pertemuan melalui courtesy call dengan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla Salem Al Dhaheri. Dalam pertemuan itu mereka membahas kelanjutan kerja sama di sektor transportasi, terutama untuk di ibu kota baru Indonesia.
Salah satunya, terkait dengan rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur, Budi Karya mengatakan pemerintah mengundang dan menyambut gagasan dan investasi dari UEA untuk mendukung upaya penting ini.
Budi Karya menjelaskan pemerintah mau melakukan kerja sama berupa transfer pengetahuan dan keahlian untuk mengembangkan ibu kota baru menjadi kota pintar. Kota Masdar di UEA akan dijadikan referensi, salah satunya untuk pengembangan transportasinya.
"Melalui kerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB) saya mengundang dan mendorong kerja sama untuk transfer pengetahuan dan keahlian dari Pemerintah UEA ke Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan kota pintar yang ada di sana yaitu Masdar City," ungkap Budi Karya dalam keterangannya, Rabu (8/7/2020).
"Masdar City dapat menjadi referensi kami dalam pengembangan sistem transportasi yang sustainable, clean and smart mobility di Ibu Kota Negara Baru (IKN)," lanjutnya.
Dari catatan detikcom, kota Masdar merupakan salah satu proyek percontohan pengembangan energi terbarukan di UEA. Lokasinya di Abu Dhabi, dekat dengan bandara di negara tersebut. Kota pintar yang dikembangkan sejak 2008 ini mengandalkan energi listrik dari matahari dan angin.
Salah satu transportasi canggihnya adalah mobil canggih bertenaga listrik dan tanpa sopir. Mobil ini bernama PRT (Personal Rapid Transit). Mobil tersebut berkapasitas 4 orang dan akan mengantarkan pengunjung ke pintu masuk Masdar City.
Mobil canggih ini bisa berbelok mengikuti jalan dengan mulus, bahkan akan mengerem bila melihat ada mobil lain di depannya.
Simak Video "Video: Massa Demo Ojol di Patung Kuda Minta Bertemu Menhub"
[Gambas:Video 20detik]