Remaja Kulit Hitam Tanggung Dampak Paling Besar Bila AS Resesi

Remaja Kulit Hitam Tanggung Dampak Paling Besar Bila AS Resesi

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 08 Jul 2020 11:44 WIB
WASHINGTON, DC - DECEMBER 24:  Trash begins to accumulate along the National Mall near the Washington Monument due to a partial shutdown of the federal government on December 24, 2018 in Washington, DC. The partial shutdown will continue for at least a few more days as lawmakers head home for the holidays as Democrats and the Trump administration cannot agree on an amount of funding for border security. (Photo by Win McNamee/Photo by Win McNamee/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Generasi Z Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan menanggung resesi yang terjadi di negaranya dengan mengalami penurunan pendapatan secara permanen. Di antara pekerja muda, pemuda kulit hitam yang kemungkinan akan menanggung salah satu beban terbesar.

Remaja kulit hitam menderita tingkat pengangguran yang lebih tinggi dan sering mendapatkan upah lebih rendah daripada rekannya yang berkulit putih walaupun tingkat pendidikan sama. Mirisnya lagi di antara mereka yang kuliah, siswa kulit hitam rata-rata memiliki tingkat utang siswa lebih tinggi dari remaja berkulit putih.

Pasar pekerjaan yang sekarang lemah ditambah tekanan keuangan keluarga, memaksa pekerja muda untuk berkorban sejak dini. Keputusan-keputusan itu dapat mengubah jalur karir yang berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ekonom memperkirakan bahwa kaum muda akan menderita kemunduran ekonomi (resesi) terbesar akibat dampak Corona. Meski begitu menurut Pusat Penelitian Pew, Gen Z saat ini lebih beragam dan berada di jalur untuk menjadi generasi yang paling berpendidikan.

Seorang Ilmuwan Senior dan Associate Director di Brandeis University, Tatjana Meschede menilai meskipun kesenjangan ekonomi tidak akan sepenuhnya hilang, ada sedikit harapan untuk kaum muda saat ini.

ADVERTISEMENT

"Pandemi membuat itu semua singkat," katanya dilansir CNN, Rabu (8/7/2020).

Hal itu terjadi pada mahasiswa akhir berkulit hitam di University of Texas (UT) di Austin, Adraint Bereal. Dia sudah bersiap untuk magang di sebuah agensi periklanan di New York, namun semuanya dibatalkan karena pandemi COVID-19.

"Itu adalah kejutan besar. Saya bergantung pada magang itu untuk membantu saya berada di New York penuh waktu," ucapnya.

Bereal sekarang sedang memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya dan ke mana dia akan pergi. Jam kerjanya sebagai pekerja paruh waktu telah berkurang sejak pandemi dan dia khawatir tidak bisa membayar sekitar US$ 10.000 dalam pinjaman mahasiswa.

"Jika saya tinggal di Texas, berapa lama saya tinggal? Apakah saya akan mampu membayar? Apakah saya akan dapat memiliki uang untuk menghidupi diri sendiri? Ini semua adalah hal-hal yang sedang berjalan di pikiran saya," ujarnya.



Simak Video "Video China Kecam AS Serang Situs Nuklir Iran: Pelanggaran Serius!"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads