'TikTok' Lokal India: Kami Tak Mau Uang China

'TikTok' Lokal India: Kami Tak Mau Uang China

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 09 Jul 2020 10:22 WIB
India tak hanya identik dengan Taj Mahal. Ada Gateway of India, monumen raksasa yang jadi pintu masuk negeri rempah tersebut.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Perusahaan aplikasi video pendek sejenis TikTok milik India bernama Chingari menyatakan tidak akan menerima investasi dari China. Komitmen ini disampaikan oleh Co Founder Chingari Sumit Gosh.

Sumit Gosh mengatakan perusahaannya akan mencari dana global di Amerika Serikat dan Inggris. Sumit berencana aplikasi Chingari akan beroperasi di AS dan Inggris yang akan menjamin perusahaan mendapatkan investasi lebih banyak.

"Tidak akan ada uang dari China, Chingari tidak akan menerima uang langsung dari China," tegas Sumit Gosh dikutip dari CNBC, Kamis (9/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan lalu, India mengumumkan akan memblokir 59 aplikasi China termasuk TikTok dan WeChat di negara mereka. Pemblokiran ini dilakukan karena India menilai sejumlah platform itu mengancam kedaulatan, integritas, dan keamanan India.

Langkah India untuk melarang puluhan aplikasi seluler China mendapat dukungan di kalangan perusahaan lokal di India, beberapa di antaranya telah mengalami lonjakan pengguna.

ADVERTISEMENT

Salah satunya adalah aplikasi berbagi video pendek bernama Chingari yang tercatat telah diunduh 10 juta pengguna di Android Play Store dalam waktu kurang dari sebulan. Aplikasi itu dipandang sebagai salah satu aplikasi alternatif lokal seperti TikTok .

Sejak lama India berjuang mendominasi di negaranya sendiri. Perusahaan produk lokal India biasanya harus bersaing ketat dengan Facebook, Amazon dan merek-merek China. Kini kesempatan untuk India mengembangkan ekonominya sendiri dengan mendukung industri lokal dari telekomunikasi, farmasi, hingga industri manufaktur.

"Senang melihat India mengutamakan India. Dan, jujur, ini soal waktu. Saya sangat bersemangat. Agar India dapat mengembangkan ekonominya, kita perlu memiliki industri lokal yang kuat dan berkembang," kata Pendiri dan CEO dari Hike Messenger Bharti Mittal.




(fdl/fdl)

Hide Ads