Klaten Masih Larang Acara Resepsi, Ini Curhat Pelaku Usaha Wedding

Klaten Masih Larang Acara Resepsi, Ini Curhat Pelaku Usaha Wedding

Achmad Syauqi - detikFinance
Kamis, 09 Jul 2020 12:02 WIB
Simulasi resepsi
Foto: Dok. Daun Foto
Klaten -

Pelaku usaha wedding organizer di Klaten, Jawa Tengah, sudah menggelar simulasi resepsi dengan protokol kesehatan, tetapi Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 belum memberikan lampu hijau penyelenggaraan resepsi di gedung. Gugus belum memberikan izin karena masih menunggu SK Bupati.

"Belum diizinkan. Masih menunggu semua simulasi selesai dan proses SK Bupati untuk sektor pariwisata, termasuk di dalamnya resepsi pernikahan di gedung," ungkap Koordinator Wilayah Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Reokmito pada detikcom di Pemkab Jalan Pemuda, Kamis (9/7/2020).

Roni menjelaskan saat ini memang sudah ada masyarakat yang mengadakan acara di luar gedung. Itu dilakukan setelah maklumat Kapolri tentang kerumunan dicabut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang tidak di gedung pertemuan sudah banyak yang menyelenggarakan, termasuk ijab dengan peserta terbatas. Karena memang Maklumat Kapolri soal larangan berkumpul sudah dicabut," lanjut Roni.

Selain karena menunggu SK Bupati terbit, saat ini gugus masih menunggu perkembangan kasusnya. Klaten sampai saat ini masih belum zona hijau. "Kita saat ini masih zona kuning yang kita pantau per Minggu. Termasuk menunggu angka reproduksi COVID membaik," sambung Roni.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua Silaturahmi Wedding Kabupaten Klaten, Hardi Primaboga mengatakan sejauh ini resepsi gedung belum diizinkan. Alasannya masih melihat situasi. "Belum diizinkan karena masih melihat situasi aman dulu. Meskipun sudah diadakan simulasi," jelas Hardi saat ponselnya dihubungi detikcom.

Hardi mengatakan anggota sangat berharap segera bisa bekerja lagi setelah lama vakum. Masyarakat bisa menunaikan hajatnya untuk menyelenggarakan hajatan, khususnya mantu yang sangat didambakan.

"Kami berharap bisa segera diijinkan, tapi kami juga menyadari situasi. Meskipun tidak mudah bagi kami," ungkap Hardi.

Dikatakan Hardi, semua usaha yang terkait wedding di Klaten stop terdampak pandemi COVID sejak bulan Februari/ Maret. Meskipun belum ada laporan yang gulung tikar tetapi kondisi dirasa berat. "Kalau gulung tikar tidak, kita hanya berusaha bertahan hidup. Kebanyakan berusaha di bidang lain asal bisa bertahan hidup," imbuh Hardi.

Untuk bertahan, lanjut Hardi, ada anggotanys berjualan secara online baik itu makanan atau barang lain. Itu demi keluarga. "Semua anggota kami punya karyawan dan punya keluarga. Sekolah bisa ditunda tapi kalau makan tidak bisa ditunda," pungkas Hardi.

Doni, pemilik daun foto mengatakan sebenarnya kalangan pelaku usaha wedding sudah siap jika diizinkan. Sebab simulasi sudah dilakukan. "Kita sudah tidak masalah, kita sudah adakan simulasi. Kita saat ini tinggal tunggu ketok palu SK Bupati," jelas Doni pada detikcom di kompleks Pemkab Klaten.

Menurut Doni, jika semakin lama ditunda akan semakin memberatkan pelaku usaha di wedding. Sebab tidak bisa hanya mengandalkan kegiatan skala kecil.

"Kita pelaku wedding dari foto, sound sistem, rias, video shooting, perlengkapan, catering dan lainya semakin berat. Selama ini memang ada ijab tapi skalanya terbatas maksimal 30 orang," imbuh Doni.



Simak Video " Video: Melihat Patung Biawak di Wonosobo yang Viral gegara Mirip Asli"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads