Proyeksi ekonomi dunia yang dirilis oleh beberapa lembaga internasional ternyata membuat khawatir Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan dirinya merasa ngeri jika krisis ekonomi benar-benar terjadi.
Salah satu proyeksi yang sering disebut Jokowi berasal dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Lembaga internasional itu memprediksi ekonomi global minus 6 hingga 7,6%. Bagaimana dengan ekonomi Indonesia?
Peneliti dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Fajar B. Hirawan berharap laju ekonomi triwulan III nanti bisa lebih baik, dan masuk zona positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Triwulan II-2020 sudah dipastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan negatif dan kita berharap triwulan III-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif meskipun tipis," kata Fajar saat dihubungi detikcom, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Hal senada diungkapkan oleh pengamat ekonomi Piter Abdullah. Dia menilai ekonomi Indonesia masih memiliki potensi resesi lantaran realisasi pertumbuhan ekonomi terus menurun ke arah negatif.
Pada kuartal I, ekonomi Indonesia tumbuh melambat ke level 2,97%. Sementara kuartal II diproyeksi minus 3,8%. Dirinya pun memprediksi laju ekonomi negatif terjadi pada kuartal III-2020.
"Kami memperkirakan masih negatif di kisaran minus 2 hingga minus 4%," ujarnya.
Klik halaman selanjutnya.