Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir akan pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya Indonesia, ke depan. Setidaknya ada beberapa fakta yang membuat orang nomor satu di Indonesia itu merasa ngeri.
1. Prediksi World Bank hingga IMF Ekonomi Bakal Minus
Risiko krisis ekonomi dunia karena pandemi wabah COVID-19 cukup membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir. Dia mengaku takut dengan banyaknya proyeksi dari lembaga internasional yang meramal ekonomi dunia tahun ini akan terkontraksi cukup dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank Dunia (World Bank/WB) memprediksi pertumbuhan ekonomi global -5,2% selama tahun 2020. Sementara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi laju pertumbuhan ekonomi dunia akan terkontraksi atau minus 6-7,6% selama tahun 2020.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) merilis proyeksi angka pertumbuhan ekonomi dunia minus 4,9% di sepanjang tahun 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi yang dirilis pada April yaitu minus 1,9%.
2. Singgung Krisis Moneter 1998
Jokowi pun membandingkan krisis ekonomi yang terjadi di 1998 dengan krisis ekonomi saat ini. Saat 1998 tidak semua sektor terhantam, dan UMKM pun bisa menjadi penyelamat ekonomi RI. Sementara saat ini seluruh sektor terganggu, bahkan UMKM terdampak paling parah. Sebab aktivitas masyarakat terbatasi.
"Karena ekonomi sekarang ini yang rusak bukan hanya urusan sisi keuangan saja seperti 1998. (Sekarang) Demand-nya rusak terganggu, supply-nya rusak terganggu, produksinya juga rusak terganggu. Hati-hati ini harus semuanya mengerti dan paham mengenai ini," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Jokowi, dia berharap pemerintah daerah juga waspada. Baik sisi kesehatan maupun ekonomi juga harus dipantau dan dikendalikan dengan baik supaya pertumbuhan ekonomi terjaga.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]