Tawaran pensiun dini bergulir di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kebijakan ini diambil agar kinerja perusahaan tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat ini sudah ada sekitar 300 karyawan yang mengajukan pensiun dini. Angka ini kemungkinan terus bertambah.
"Setiap hari nambah terus kalau nggak salah (sekarang) ada 300-an," kata Irfan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karyawan Garuda Indonesia yang bersedia untuk pensiun dini akan diberikan haknya sesuai aturan yang sudah ditetapkan perusahaan layaknya orang pensiun.
"Benefitnya banyak banget lah itu ada di aturan perusahaan macam-macam kita compile semua peraturan kalau orang pensiun terus kita kasih tambahan. Keuntungan dapat semua, terus dia baru umur 51 tahun punya aktivitas di luar yang mungkin produktif, ada opportunity kenapa enggak (pensiun dini)," ucapnya.
Dikarenakan harus memenuhi kewajiban karyawan yang pensiun dini, Irfan mengakui kebijakan ini memang memberatkan perusahaan, tapi dalam jangka panjang diyakini akan menguntungkan.
"Jadi memang akan berat di jangka pendek karena kita mesti memenuhi kewajiban. Tapi ini akan meringankan di jangka panjang buat perusahaan dan yang penting kita memastikan bahwa karyawan mengambil tawaran (pensiun dini) itu adalah mereka merasakan keuntungannya," imbuhnya.
(hns/hns)