Maskapai Emirates bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 pegawai akibat bisnis terdampak virus Corona (COVID-19). Sebelumnya maskapai yang berbasis di Dubai ini juga telah memangkas karyawannya secara bergilir.
Armada yang mengoperasikan 270 pesawat ini sempat menghentikan operasinya selama dua minggu sejak akhir Maret saat berbagai negara menutup negaranya untuk menekan penyebaran Corona. Saat ini, pesawat terbang secara terbatas dan direncanakan hanya terbang ke 58 kota pada Agustus mendatang.
Cara itu dinilai belum bisa membuat bisnis pulih sehingga pihaknya harus mengambil jalan PHK terhadap 9.000 karyawan dari 60.000 karyawan yang ada, termasuk 4.300 pilot dan hampir 22.000 awak kabin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa memakan waktu hingga empat tahun untuk operasi kembali ke normal. Penerbangan turun dari yang awalnya sekitar 157 sebelum krisis," kata Presiden Direktur maskapai Emirates, Sir Tim Clark dilansir CNBC, Minggu (12/7/2020).
PHK sebagian besar akan dilakukan terhadap pilot dan awak kabin pesawat Airbus ketimbang Boeing.
Pesawat superjumbo Airbus A380 milik Emirates memiliki kapasitas 500 penumpang. Sementara kapasitas penumpang pesawat Boeing 777 lebih sedikit, sehingga lebih efisien dan mudah diisi selama periode anjloknya perjalanan transportasi udara.
Baca juga: Maskapai Ini Mau PHK 36.000 Pegawai |
lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]