Tepatkah Bioskop Dibuka Saat Jokowi Warning Corona Lampu Merah?

Tepatkah Bioskop Dibuka Saat Jokowi Warning Corona Lampu Merah?

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 12 Jul 2020 14:01 WIB
protokol kesehatan di bioskop
Foto: dok. kemenparekraf
Jakarta -

Kasus Corona di Indonesia masih meningkat bahkan terus memecahkan rekor baru per harinya. Saat bertambahnya 2.657 kasus per hari pada 9 Juli, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti penambahan kasus itu sebagai lampu merah.

Di sisi lain, bioskop direncanakan akan buka pada 29 Juli mendatang. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra.

Analis Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mengatakan rencana pembukaan bioskop dalam waktu dekat itu tidak tepat. Bahkan dinilai berbahaya meskipun akan menerapkan protokol kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya nggak tepat. Jadi kalau dibuka tanggal 29 dalam posisi COVID ini masih tinggi banget itu saya pikir akan berbahaya meskipun tetap menerapkan protokol kesehatan. Menurut saya jangan dulu," kata Trubus kepada detikcom, Minggu (12/7/2020).

Terlebih saat ini muncul klaster-klaster baru yang tanpa diduga muncul seperti di lingkungan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung. Dengan dibukanya bioskop bukan tidak mungkin akan ada klaster baru di bioskop.

ADVERTISEMENT

"Sekarang ini kan klaster-klaster baru terus bermunculan. Klaster Secapa yang terakhir, ada klaster senam, ada klaster pasar, ada klaster lapas, ada klaster hajatan. Saya berharap jangan sampai ada klaster bioskop," harapnya.

Sementara Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja mengatakan penentuan operasional bioskop ditentukan oleh masing-masing Pemerintah Daerah (Pemda). Jika Pemda sudah mengizinkan, berarti pembukaan kegiatan tersebut dianggap sudah tepat karena telah dipertimbangkan.

"Sebelum membuat keputusan pasti Pemda sudah mempertimbangkan berbagai aspek dan yang menjadi dasar pertimbangan utama adalah faktor tingkat penyebaran wabah COVID-19," tuturnya.

Pembukaan bisokop ini dinilai menjadi pilihan yang sulit. Di satu sisi, pemerintah ingin kegiatan ekonomi dibuka namun di sisi lain ingin penyebaran Corona ditekan. Untuk itu, pengusaha bioskop harus disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak ada lonjakan kasus baru saat beroperasi nanti.

"Saya kira hal ini memang tidak ideal tapi terpaksa dilakukan. Pengusaha bioskop harus benar-benar disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ucap Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah saat dihubungi terpisah.




(zlf/zlf)

Hide Ads