Inggris Desak Pebisnis Siap-siap Hadapi Transisi Brexit

Inggris Desak Pebisnis Siap-siap Hadapi Transisi Brexit

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 13 Jul 2020 09:27 WIB
Boris Johnson Menang Besar, Uni Eropa Fokus Brexit
Foto: DW (News)
Jakarta -

Inggris mendesak para pebisnis dan perseorangan untuk mempersiapkan diri menghadapi periode transisi Brexit pada 31 Desember mendatang. Mematangkan rencana itu, Inggris akan meluncurkan kampanye bertajuk 'The UK's new start: let's get going'.

Untuk diketahui, Inggris sudah meninggalkan Uni Eropa sejak 31 Januari lalu, 3,5 tahun setelah referendum, namun sampai saat ini belum ada perubahan dari hubungan kedua kawasan tersebut. Apalagi pembicaraan mengenai proses transisi pun selalu buntu.

Menteri Kabinet Michael Gove mengatakan, kemajuan tersebut kini tengah disiapkan dan tengah dibicarakan tetapi masih ada perpecahan pendapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada akhir tahun ini kami akan meninggalkan pasar tunggal Bea Cukai terlepas dari segala jenis perjanjian dengan Uni Eropa. Ini akan membawa perubahan dan peluang signifikan yang perlu kita semua siapkan," ujar Gove dikutip dari Reuters, Senin (13/7/2020).

Kampanye tersebut akan diluncurkan pada hari ini di berbagai platform mulai dari iklan di TV, radio, papan iklan dan online. Lalu, bagaimana dengan kesiapan para perusahaan di Inggris terkait Brexit?

ADVERTISEMENT

Sebuah survei dari Institute of Directors (IoD) mengatakan hanya seperempat perusahaan yang sepenuhnya siap untuk akhir periode transisi nanti. Hampir setengah dari 978 direktur perusahaan yang disurvei pada Juni lalu mengatakan mereka belum siap, belum bisa mempersiapkan diri sekarang karena masih terkendala serangan COVID-19. Sedangkan, hampir seperti lainnya mengatakan mereka membutuhkan perincian perubahan yang jelas.

"Dengan begitu, banyak hal yang terjadi, banyak direktur merasa bahwa mempersiapkan Brexit dengan benar seperti mencoba mencapai target yang terus bergerak. Melompat ke apapun yang terjadi berikutnya akan menjadi mimpi buruk bagi banyak bisnis," ujar Direktur Jenderal IoD Jonathan Geldart dikutip dari Reuters, Senin (13/7/2020).

Selain menargetkan pebisnis, kampanye transisi Brexit tadi juga menyasar masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke Uni Eropa, para importir dan eksportir, warga negara Inggris di luar negeri dan Uni Eropa serta wilayah ekonomi Eropa, terakhir kepada warga negara Swiss yang tinggal di Inggris.




(fdl/fdl)

Hide Ads