Cegah Krisis Pangan, Mentan Minta Musim Tanam Dipercepat

Cegah Krisis Pangan, Mentan Minta Musim Tanam Dipercepat

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 13 Jul 2020 11:23 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan rapat kerja (raker) dengan Komisi IV DPR-RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Mentan Syahrul Yasin Limpo/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta kepala dinas se-Indonesia mempercepat musim tanam (MT) padi kedua di tahun 2020 setelah panen raya periode Maret-Mei 2020. Hal ini dilakukan untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat.

"Pak Sekjen (Sekretaris Jenderal), kepala dinas sampai di daerah tolong musim tanam II ini dipercepat sehingga alam yang masih bersahabat dengan hujan, alam yang masih bersahabat dengan aliran-aliran irigasi di primer, sekunder, dan tersier masih terisi cukup kuat untuk bisa mengaliri air yang ada. Segera digunakan semaksimal mungkin untuk MT II," kata Syahrul saat membuka Musrenbangtan 2020 yang disiarkan melalui Youtube Kementan, Senin (13/7/2020).

Dengan percepatan tersebut, Syahrul memprediksi di Desember 2020 Indonesia bisa panen lagi hingga memperoleh 15 juta ton beras. Ada 5,6 juta hektare (Ha) lahan sawah yang disiapkan untuk percepatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan percepatan musim tanam II ini diharapkan ada produksi beras dan kalau ini semua jalan dengan baik antara 12,5 juta sampai 15 juta ton pada akhir Desember 2020 diperkirakan ada stok (beras). Bahkan setelah kita makan kurang lebih 15 juta maka yang tersisa 6 juta ton lebih memasuki tahun 2021," ucapnya.

Ia menuturkan, stok beras dalam negeri saat ini masih tersedia 7 juta ton. Dengan prediksi panen MT II tersebut, ketersediaan pangan dalam kondisi apapun dijamin aman. Dia pun meminta semua yang terlibat untuk bekerja sama mensukseskan program MT II.

ADVERTISEMENT

"Bisakah ini hanya satu provinsi? Tidak bisa. Bisakah ini hanya satu kabupaten saja? Tidak bisa. Bisakah ini hanya Kementan? Tidak bisa. Pertanian itu adalah masalah bersama yang harus kita pegangan tangan mewujudkan, artinya pertanian membutuhkan kebersamaan yang ada. Di kita saat ini adalah semua memiliki cita-cita dan harapan yang sama bahwa MT II tidak boleh gagal sedikitpun," pintanya.

Syahrul meminta seluruh anak buahnya untuk terlibat mensukseskan program ini. Dia mengingatkan bahwa tugasnya ini adalah sebagai bentuk kemanusiaan karena untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

"Pak Dirjen, Kepala Badan, turun tangan lah. Bukan hanya kepentingan tugasmu, ini tugas bangsa ini. Tugas kemanusiaan, tugas nasionalisme. Kebetulan saja saya menterinya, kamu kepala-kepalanya. Tetapi di balik itu adalah kamu Indonesia. Kamu harus siapkan ini apalagi situasi nasional dan dunia darurat," tandasnya.




(ara/ara)

Hide Ads