Sekitar 15 ribu karyawan Delta Air Lines dikabarkan sepakat untuk keluar atau pensiun dini dan cuti secara sukarela. Hal ini dapat menghindari Delta dari PHK paksa terhadap karyawannya.
Menurut sumber yang didapat Reuters, Delta juga tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan jam kerja bagi karyawan hingga September mendatang. Upaya ini dilakukan untuk menghemat biaya perusahaan akibat pukulan pandemi virus Corona yang menurunkan permintaan penerbangan.
Dikutip dari Reuters, Selasa (14/7/2020) saat dimintai keterangan mengenai kabar tersebut, Delta menolak berkomentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program penawaran keluar secara sukarela ini telah direncanakan sejak Mei lalu oleh Delta Air Lines. Termasuk paket pensiun untuk karyawan yang telah bekerja di Delta selama lebih dari 25 tahun. Penawaran ini berlaku untuk sebagian besar dari total 90.000 karyawannya.
Pandemi virus Corona telah memukul industri penerbangan. Delta Air Lines sendiri mencatat rugi US$ 534 juta setara dalam tiga bulan pertama tahun ini. Kerugian pada kuartal-I ini menjadi yang terparah dalam lima tahun terakhir.
Hingga akhirnya Delta dengan sejumlah maskapai penerbangan di Amerika Serikat (AS) telah sepakat menerima bantuan pinjaman dari pemerintah AS senilai US$ 25 miliar setara Rp 361 triliun (Rp 14.400). Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan maskapai dari hantaman krisis virus Corona.
Departemen Keuangan AS mengungkapkan pinjaman maskapai ini dilakukan awal Juli ini. Maskapai yang mendapat pinjaman ialah United Airlines, Delta Airlines, Alaska Airlines, JetBlue Airways, dan Southwest Airlines.
(zlf/zlf)