Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memaparkan bahwa saat ini ada 6,88 juta pengangguran yang ada di Indonesia. Hal itu didapat dari total angkatan kerja di Tanah Air yang berjumlah 137,91 juta dan jumlah penduduk yang bekerja 131,03 juta.
Dari jumlah tersebut, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia artinya sebesar 4,99%. Dari 6,88 juta pengangguran yang ada, TPT di Indonesia ternyata didominasi oleh lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Artinya, lulusan SMK menjadi angkatan kerja yang paling banyak menganggur daripada lulusan-lulusan lainnya.
Hal ini menjadi suatu kemirisan karena pelajar SMK sendiri dididik untuk siap kerja begitu lulus. Namun faktanya, lulusan SMK yang paling banyak menganggur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 3 fakta terkini mengenai temuan 6,8 juta pengangguran yang ada di Indonesia.
1. Lulusan SMK paling banyak menganggur
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Kabarenbang) Kemnaker Tri Retno Isnaningsih menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia sebesar 8,49%.
"TPT-nya ada yang paling tinggi adalah pada level SMK karena di situ ada 8,49%. Ini juga suatu permasalahan khusus di mana SMK ternyata malah menduduki peringkat yang paling tinggi untuk TPT-nya di Indonesia," kata dia dalam Webinar yang disiarkan di saluran YouTube Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (14/7/2020).
2. Lulusan SD paling sedikit yang menganggur
TPT terbesar kedua disumbangkan oleh lulusan sekolah menengah atas (SMA) 6,77%. Kemudian disusul Diploma I-III 6,76%, universitas 5,73%, dan sekolah menengah pertama (SMP) 5,02%.
Sementara TPT untuk lulusan sekolah dasar (SD) justru yang paling kecil, yakni 2,64%. Artinya lulusan SD yang paling sedikit menganggur dari jumlah angkatan kerja lulusan SD yang ada di Indonesia.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Pengangguran di RI Capai 7,28 Juta, Menaker Berikan Solusinya"
[Gambas:Video 20detik]