Hingga pada akhirnya ia menemukan produk penghemat BBM berbentuk cairan. Ia pun memutuskan memulai bisnis penghemat BBM itu hanya dengan modal Rp 900 ribu yang ia miliki.
"Jadi saya sebetulnya nggak milih bisnis itu. Awalnya kan saya jual penguat sinyal, itu kan barang impor, jadi ketika saya cari barangnya lagi itu sudah nggak ada. Lalu saya bingung jualan apa lagi. Akhirnya saya ketemu penghemat BBM ini. Tadinya saya mau jualan punya orang. Tapi karena saya nggak punya uang akhirnya saya memutuskan untuk membuat sendiri. Jadi karena dulu mau jualan harus order itu Rp 4,5 juta, itu pun saya nggak punya uang. Akhirnya saya beli eceran, beli 1 botol, saya lihat itu apa isinya, ternyata minyak atsiri. Lalu saya belajar apa itu minyak atsiri dari warnet," papar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan modal Rp 900 ribu dan pengetahuan yang minim akan penghemat BBM tersebut, Arli tetap nekat memproduksinya.
"Sebenarnya saya sendiri nggak bisa buat, saya cari orang yang bisa buat, saya bawa itu berkas-berkasnya ke sana, dan ternyata dia bisa buat. Saya punya uang Rp 900.000, saya dapat 1 jerigen waktu itu. Ya sudah saya botolin, lalu pelan-pelan saya jual. Waktu itu banyak yang menolak karena nggak percaya. Saya jual ke teman-teman dekat. Akhirnya orang mau beli karena kasihan," ujar Arli.
Namun, pada akhirnya produk penghemat BBM miliknya yang ia namai Cleanoz itu mulai direspons pasar.
"Sampai satu titik dulu itu namanya dexon, belum Cleanoz. Itu ditetesi ke motor teman-teman saya sama seorang teman saya juga, nggak dibilang itu apa. Terus besoknya orang yang ditetesi cairan itu sebagian besar telepon ke saya. Karena ada orang yang tadinya motornya itu macet, jadi nggak macet lagi, starternya yang macet jadi lancar, tarikannya enteng," jelas dia.
Dengan berbagai upaya yang ia lakukan, juga dengan tekad 'sebelum laku tak akan pulang', akhirnya hanya dalam waktu 1,5 tahun ia sukses meraup omzet Rp 4,5 miliar hanya dari berjualan Cleanoz.
"Akhirnya dari situlah mulai banyak testimoni dan banyak berkembang," pungkas Arli.
(zlf/zlf)