Cara Cegah 'Hantu' Resesi Menyusup ke Ekonomi RI

Cara Cegah 'Hantu' Resesi Menyusup ke Ekonomi RI

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 15 Jul 2020 14:01 WIB
resesi ekonomi
Foto: Fauzan Kamil/Tim Infografis
Jakarta -

Hantu resesi semakin nyata. Negara tetangga, Singapura sudah resmi masuk jurang resesi. Bukan tidak mungkin resesi ini menjalar ke Indonesia. Lalu bagaimana mencegahnya?

Secara umum resesi merupakan ketika perekonomian berhenti berkembang. Atau sama seperti harfiah reses, yang artinya masa istirahat. Artinya roda ekonomi terhenti sejenak.

Hal itu ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan ekonomi atau bahkan terkontraksi. Ekonomi sebuah negara dipastikan jatuh dalam jurang resesi jika dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi minus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Resesi adalah suatu kondisi ekonomi di mana aktivitas perekonomian mengalami penurunan signifikan, dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi tercatat negatif dalam 2 periode atau lebih secara berturut-turut," terang Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada detikcom, Rabu (15/7/2020).

Ekonomi Indonesia sendiri di kuartal I-2020 masih bisa tumbuh positif meski turun jauh dari sebelum. Namun pada kuartal II-2020 pemerintah sendiri memproyeksikan ekonomi nasional akan -3,8%.

ADVERTISEMENT

Artinya kejatuhan resesi ekonomi RI tergantung dari kondisi di kuartal III-2020. Jika kembali terkontraksi maka RI bernasib sama dengan Singapura.

Dengan begitu, maka untuk mencegah resesi menaungi ekonomi RI, maka roda ekonomi harus dijaga di kuartal III-2020. Itulah mengapa Presiden Joko Widodo memilih kebijakan 'gas dan rem' dalam menangani krisis kesehatan yang juga menjalar ke ekonomi.

Pelonggaran PSBB dengan sedikit melepas aktivitas sosial ekonomi diharapkan bisa mengembalikan roda perekonomian di kuartal III-2020 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Harapannya roda ekonomi bisa berjalan tanpa menimbulkan gelombang kedua pandemi.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menjelaskan, sejatinya resesi adalah siklus bisnis yang biasa. Dalam kondisi normal resesi adalah kondisi pemburukan ekonomi yang perlu dihindari.

"Tapi di tengah wabah pandemi COVID-19 saat ini resesi adalah suatu kewajaran. Hampir semua negara mengalami resesi. Resesi yang terjadi bukan cerminan kebijakan yg Salah tetapi Lebih dikarenakan wabah. Oleh Karena itu resesi bukan sebuah isu besar," tuturnya.

Akan tetapi yang perlu dikhawatirkan adalah perkembangan resesi itu sendiri. Jika terus berkembang bisa menjadi krisis ekonomi. Roda perekonomian yang tadinya dianggap hanya beristirahat berubah menjadi depresi.




(das/dna)

Hide Ads