Maaf Pak Jokowi, Investasi Mangkrak Rp 708 T Belum Beres

Maaf Pak Jokowi, Investasi Mangkrak Rp 708 T Belum Beres

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 17 Jul 2020 07:15 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Foto: Mohammad Wildan/20detik
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk menyelesaikan investasi mangkrak Rp 708 triliun. Bahlil menjelaskan deadline-nya adalah Juli ini.

Namun, dia menerangkan bahwa saat ini investasi mandek yang sudah berhasil dieksekusi baru 58% dengan nilai Rp 410 triliun.

"Dari Rp 708 triliun tersebut sekarang kita sudah mampu mengeksekusi kurang lebih sekitar Rp 410 triliun atau 58%," kata dia dalam DBS Asian Insights Conference 2020 di saluran YouTube DBS Indonesia, Kamis (16/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengaku sulit memenuhi target Jokowi untuk membereskan investasi mangkrak tersebut pada bulan ini karena adanya pandemi COVID-19.

"Perintah Bapak Presiden kepada BKPM harus segera menyelesaikan sampai dengan bulan Juli ini. Namun karena COVID agak susah untuk kami selesaikan total. Tetapi sekarang sudah 58%" sebutnya.

ADVERTISEMENT

Dirinya pun membeberkan beberapa persoalan yang membuat investasi ini mangkrak bertahun-tahun. Pertama karena arogansi antara kementerian/lembaga yang sangat besar. Kedua karena aturan tumpang tindih antara provinsi, kabupaten, kota. Terakhir karena persoalan lahan.

Baca rincian investasi mangkrak yang sudah dieksekusi di halaman selanjutnya>>>

Bahlil menyatakan pihaknya sudah berhasil mengeksekusi investasi mangkrak senilai Rp 410 triliun dari total Rp 708 triliun yang mandek.

"Alhamdulillah dari sejak bulan Oktober sampai dengan bulan Juli kemarin dari Rp 708 triliun investasi mangkrak sudah kita eksekusi kurang lebih sekitar Rp 410 triliun investasi mangkrak, lebih 50%, (tepatnya) 58%," kata dia di acara Launching Bedah Buku Pandemi Corona di saluran YouTube Indef, Senin (13/7/2020).

Perusahaan yang investasinya sudah selesai difasilitasi adalah Rosneft Rp 211,9 triliun, Lotte Chemical Rp 61,2 triliun, Vale Rp 39,2 triliun, YTL Power Rp 38 triliun, Hyundai Rp 21,7 triliun, Tanjung Jati Power Rp 14 triliun, dan Nindya Karya Rp 9,5 triliun.

Selanjutnya Tenaga Listrik Bengkulu Rp 5,2 triliun, Galempa Sejahtera Bersama Rp 2 triliun, Masdar Rp 1,8 triliun, Minahasa Cahaya Lestari Rp 1,8 triliun, PT Sumber Mutiara Indah Perdana Rp 1,8 triliun, Malindo Feedmill Rp 1,1 triliun, dan lain-lain Rp 1,4 triliun.

Bahlil menjelaskan investasi-investasi tersebut sempat mangkrak bertahun-tahun, yaitu ada yang 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, hingga 7 tahun tidak tereksekusi.

"Jadi menyelesaikan investasi di Indonesia itu hubungan luar negeri bagus tapi jauh lebih pentingnya dengan dalam negeri. Kenapa saya katakan demikian karena ketika kami masuk menjadi Kepala BKPM ada Rp 708 triliun investasi mangkrak," jelasnya.



Simak Video "Video Bahlil Semprot Dirjennya hingga Dirut PLN di DPR: Kurang Ajar Kalian!"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads