Pengusaha nasional Sandiaga Uno berbicara soal gugus tugas pemulihan ekonomi yang dikabarkan tengah dibentuk pemerintah. Meski belum ada pembahasan secara langsung dengan pemerintah tentang keterlibatan Sandi, ia mengaku sudah memberikan saran kepada pemerintah tentang langkah-langkah untuk memulihkan ekonomi dari dampak virus Corona (COVID-19).
"Belum (ada pembicaraan tentang keterlibatannya). Kami hanya memberikan satu pemikiran dari beberapa sesi yang telah saya lakukan bagaimana kita memulihkan ekonomi kita," kata Sandi dalam webinar Indonesia Young Entrepreneur Summit, Sabtu (18/7/2020).
Sandi mengatakan, ia enggan membahas tentang keterlibatannya dalam gugus tugas pemulihan ekonomi tersebut mengingat posisinya sudah berada di luar pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ia hanya ingin memberikan saran terkait upaya-upaya terbaik untuk penyelamatan ekonomi dari dampak COVID-19 kepada pemerintah.
"Saya nggak mau berandai-andai, karena saya ini sekarang di luar pemerintahan. Bersama-sama dengan teman-teman yang lain, hari ini saya diskusi dengan Pak Kwik Kian Gie. Kami ingin memberikan masukan bagaimana mengatasi situasi ekonomi yang sangat mengkhawatirkan ini," jelas Sandi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Hipmi Eka Sastra mengungkapkan sektor usaha juga membutuhkan stimulus dan penanganan yang tepat dari pemerintah. Masalahnya, menurut Eka saat ini di sisi ekonomi Indonesia tidak memiliki gugus tugas agar bisa lebih kompak dan satu suara.
"Kalau kesehatan jelas, ada gugus tugasnya. Kalau ekonomi kita tidak punya jadi agar iramanya lebih berjalan baik. Sekarang kan OJK dengan kebijakan keringanan kredit, Kemenkeu dengan utak-atik anggaran dan dari sisi Kemensos ada bantuan-bantuan ini sepertinya tidak terkoordinir dengan baik," kata dia dalam sebuah diskusi radio, Sabtu (2/5/2020) lalu.
Dia menyampaikan gugus tugas ini juga bisa untuk menkoordinir kebutuhan pemulihan ekonomi di daerah dan pusat. Menurut Eka, gugus tugas ekonomi ini juga harus dilakukan untuk perbaikan ekonomi di masa yang akan datang. Sementara, Wakil Ketua Umum Kadin Suryani Motik menjelaskan hal ini yang membuat para pengusaha seolah tak punya induk untuk melihat kebijakan apa lagi yang dikeluarkan dan bisa dijalankan.
(ara/ara)