Bisnis Hewan Kurban di Tengah Pandemi Masih Moncer?

Bisnis Hewan Kurban di Tengah Pandemi Masih Moncer?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 19 Jul 2020 06:06 WIB
Hewan Kurban
Foto: Hewan Kurban (Achmad Dwi Afriyadi/detikcom)
Jakarta -

Hari Raya Idul Adha sudah dekat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pedagang hewan kurban mulai menggelar lapaknya di pinggir jalan dengan harapan bisa meraih untung dari momen tahunan tersebut.

Tak hanya lapak pinggir jalan, 'mal' atau pusat belanja hewan kurban yang sudah terkenal seperti milik Haji Doni di kawasan Depok, Jawa Barat juga buka menyambut Idul Adha.

Namun, tahun ini akan terasa berbeda. Lantaran, pandemi COVID-19 melanda dunia termasuk Indonesia. Bukan hanya kesehatan, pandemi juga memberi dampak besar pada perekonomian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana dengan penjualan hewan kurban?

Doni mengatakan, Corona memberikan dampak pada penjualan hewan kurban yang bakal turun. Hal itu juga membuat pedagang seperti dirinya mengurangi stok atau pasokan hewan kurban yang dijual.

ADVERTISEMENT

"Stok juga penjualan (turun), otomatis ya, karena pembeli turun stok juga kita turun," katanya kepada detikcom, Kamis (16/7/2020).

Dia menjelaskan, adanya pandemi membuat banyak orang kehilangan pendapatan hingga pekerjaannya. Sehingga, daya beli masyarakat untuk membeli hewan kurban juga turun.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Lanjut Doni, hal itu membuat pedagang juga mengurangi pasokan hewan kurbannya dalam porsi besar.

"Ya sangat besar dengan keadaan seperti ini, itu pasti berkurang, daya beli berkurang dengan keadaan ekonomi yang seperti ini di mana orang banyak PHK, banyak kerja kurang, yang seharusnya dulu berkurban sekarang ini tidak, otomatis secara sistematis pasar berkurang," katanya.

"Mungkin dulu mereka punya uang bisa patungan untuk membeli sapi atau kambing sekarang berkurang. Secara sistematis karena daya beli berkurang pasokan berkurang," tambahnya.

Tak hanya itu, ia mengaku yang menyebabkan pasokan berkurang ialah penerapan zona di mana ada daerah tertentu yang melarang pemotongan hewan kurban. Hal itu memberi dampak pada pengurangan stok pedagang.

Doni menuturkan, informasi penerapan zona itu ia terima 3 bulan lalu sejalan dengan adanya Corona.

"Iya, karena ada ketentuan dari pemerintah zona merah yang tidak ada larangan pemotongan otomatis kita kurangi juga, karena nggak semua kurban bisa motong. Alhamdulilah di tempat kita, kita siapkan itu beberapa RPH yang bisa potong di tempat RPH kita yang sudah resmi," ujarnya.



Simak Video "Video: Heboh Sapi Kurban di Palembang Kabur dan Masuk ke Minimarket "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads