Kesenjangan gender dalam masalah gaji terus berkembang. Seperti data dari Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan, laki-laki memiliki gaji yang tinggi. Sedangkan wanita cenderung banyak berpenghasilan lebih rendah. Bukan hanya itu, usia produktif perempuan juga rendah dari rata-rata pria.
Pada masa pandemi virus Corona ini perempuan lebih banyak dirugikan. Hal itu disebabkan karena tugas perempuan yang cenderung harus mengambil cuti kerja, atau bahkan mengundurkan diri dari posisi mereka, untuk merawat anak-anak di rumah yang kini belajar di rumah pada masa pandemi ini.
Guna menutup kesenjangan gender dalam masalah gaji, perusahaan harus ada transparansi gaji karyawan. Ketika perusahaan terbuka tentang gaji yang mereka berikan kepada karyawan, kesenjangan upah di sebagian besar industri dan semua tingkat pekerjaan akan menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari CNBC, Senin (20/7/2020) rata-rata perempuan akan menghabiskan waktu dan uangnya untuk meningkatkan gelarnya agar mendapatkan kesetaraan dalam pekerjaan mereka.
Baca juga: 8 Tipe Wawancara Kerja yang Wajib Kamu Tahu |
Sebelumnya, pada saat memilih pilihlah jurusan kuliah yang memiliki prospek kerja dan upah yang tinggi. Contohnya seperti jurusan, sains, teknologi, teknik, dan matematika. Selain itu, lakukan riset tentang gaji yang sebanding. Perhitungan gaji dapat membantu mengukur gaji Anda di pasaran.
Selanjutnya, ketika mendapatkan pekerjaan pertama, negosiasikan gaji awal dengan baik. Seperti yang ditemukan dalam laporan CEW Georgetown, gaji pertama adalah titik awal penting untuk mobilitas pekerjaan.
Bacalah lebih banyak strategi negosiasi. Dengan bernegosiasi mayoritas berhasil mendapatkan kenaikan gaji. Ingat, sebelum memulai percakapan dengan manajer mengenai kenaikan gaji. List terlebih dahulu daftar pencapaian, seperti proyek baru yang Anda ambil atau tujuan yang telah Anda raih sejak awal bekerja di perusahaan.
Baca juga: Memulai Bisnis Tanpa Utang |
(zlf/zlf)