Menimbang Tim Bentukan Jokowi Selamatkan Ekonomi dari Corona

Menimbang Tim Bentukan Jokowi Selamatkan Ekonomi dari Corona

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 21 Jul 2020 15:27 WIB
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Foto: Dok. Bondan/Humas Ekon
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tim ini diketuai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Wakilnya adalah Menko Kemaritiman dan Investasi, Menko Polhukam, Menko PMK, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri. Lalu ada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana. Di bawah Erick Thohir ada Ketua Satgas Penanganan COVID-19 yaitu Kepala BNPB Doni Monardo, da Ketua Satgas PEN yaitu Wakil Menteri 1 BUMN Budi Gunadi Sadikin.

Tim ini pun diharapkan dapat bekerja secara efektif dalam memulihkan perekonomian Indonesia dari virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi tujuannya saya mengapresiasi karena kalau kita melihat di lapangan kan memang banyak beberapa program dari PEN ini yang belum bekerja secara optimal, belum berjalan secara optimal," kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi detikcom, Selasa (21/7/2020).

Khusus untuk pemulihan ekonomi nasional, dibentuknya komite ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang selama ini mengganjal program PEN.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya harapannya dengan dibentuknya tim PEN ini, PEN ini ada kekuatan atau setidaknya mengajak dialog meminta bahwa pemerintah daerah perlu misalnya untuk melakukan update data terkait siapa penerima bantuan yang harus menerima bantuan untuk perlindungan sosial ini," jelasnya.

Keterlibatan Erick Thohir juga diharapkan mampu mengerahkan BUMN dalam rangka memulihkan ekonomi nasional imbas pandemi COVID-19.

"Ya sebenarnya kalau saya lihat sih dengan pengalaman tim BUMN seharusnya bisa ya, maksudnya setidaknya mereka punya pengalaman di BUMN, terus tahu cara kerja misalnya restrukturisasi kredit UMKM. Jadi di atas kertas, saya melihat pengalaman-pengalaman tim dari PEN ini harusnya bisa menyelesaikan beragam permasalahan," tambahnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Sementara Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai sebenernya pembentukan komite ini terlambat. Sebab Indonesia sudah terancam resesi ekonomi.

"Kelihatannya tim ini dibentuk ketika kita sudah mau masuk ke ancaman resesi. Tadi Indef mengeluarkan satu perhitungan data, kalau kebijakan stimulus PEN tidak efektif maka kita akan memasuki resesi, (pertumbuhan ekonomi) -1,3% pada skenario sedang pada triwulan III-2020. Kalau triwulan II sudah pasti negatif ya," jelasnya.

Atas dasar itu dirinya menilai pembentuk komite ini relatif terlambat. Menurut dia seharusnya pada awal dibentuknya tim Gugus Tugas COVID-19 pada kala itu sudah memasukkan elemen pemulihan ekonomi.

"Sehingga sudah bisa mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi pelaksanaan program PEN, terutama masalah koordinasi, masalah data, masalah regulasi, maupun yang sifatnya sebenarnya masalah internal pemerintah. Saya kira dari sisi itu relatif terlambat," tambahnya.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads