Peran Jokowi dan Sri Mulyani saat Bertemu di Seminar Krismon 1998

Peran Jokowi dan Sri Mulyani saat Bertemu di Seminar Krismon 1998

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 22 Jul 2020 15:12 WIB
Foto jadul Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Sri Mulyani Indrawati viral. Dalam foto itu, Jokowi dan Sri Mulyani dipertemukan dalam sebuah acara seminar.
Foto: Istimewa/Mayor Haristanto
Jakarta -

Cerita mengenai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sebuah foto jadul seminar tahun 1998 mulai tersingkap. Termasuk peran Jokowi dan Sri Mulyani dalam acara lawas tersebut.

Pemilik foto jadul tersebut, Mayor Haristanto menjelaskan, acara itu digelar untuk mencari jalan keluar atas krisis dan kerusuhan tahun 1998. Ia dan kakanya Bambang Haryanto inisiatif menggelar seminar untuk memecahkan masalah tersebut.

Sri Mulyani dihadirkan sebagai pembicara dalam acara. Sebab, Sri Mulyani dianggap memiliki kemampuan dan sudah dikenal saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ceritanya Mei kerusuhan, acaranya Agustus pertanyaan saya gini apa sih yang kita bisa perbuat? Apa kita masih terpuruk terus, karena hari-hari itu Bu Mulyani moncer, nasihatnya, pernyataannya, komentarnya hebat-hebat. Akhirnya disepakati kita yuk kita bikin seminar ekonomi siapa tahu bisa memecahkan kebuntuan kita setelah masa kerusuhan Mei," paparnya kepada detikcom, Selasa malam (21/7/2020).

Dia mengatakan, kakaknya Bambang lah yang mengusulkan agar Sri Mulyani menjadi pembicara. Dia menuturkan, Sri Mulyani memang sudah terkenal saat itu.

ADVERTISEMENT

"Mas Bambang, Mas Bambang kan alumni UI juga, sastra pustakanya, tapi bukan soal itunya, tapi memang Bu Sri Mulyani memang saat itu moncer, memang hebat, terkenal, memang ditunggu-tunggu nasihatnya," ujarnya.

Sementara, Jokowi yang kala itu pengusaha kayu menjadi penyandang dana acara. Ia yang mengaku kenal Jokowi meminta bantuan untuk menggelar acara tersebut.

Meski, ia mengaku lupa berapa anggaran yang digelontorkan Jokowi dalam acara tahun 1998 tersebut.

"Saya sebenernya kenal Pak Jokowi sudah lama, sesama ya industri kecil, sama, sudah terkenal. Ide ini ditawarkan ke beliau, 'Pak ini ada ini gimana?'. Setuju dia. 'Yuk dihitung berapa anggarannya'. Dia mau ngasih dananya, dananya berapa aku lupa, nggak tahu berapa," ujarnya.

Menurutnya, banyak orang kaya belum tentu setuju dengan rencana tersebut. Dia sendiri juga juga tak tahu kenapa Jokowi menerima dan kebetulan hanya Jokowi yang ia tawarkan acara tersebut.

"Ya saya beruntung karena banyak orang kaya yang belum tentu sepaham dengan ide ini. Saya nggak ngerti ko ya cocok, setuju, hanya satu orang yang saya temui ya Pak Jokowi itu, tidak ada ide, kenapa ko ya nuntun ke Pak Jokowi," paparnya.




(acd/eds)

Hide Ads