DKI Jakarta mencatatkan realisasi investasi Rp 30,1 triliun pada kuartal II-2020. Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan itu menyalip posisi Jawa Barat dengan raihan Rp 28 triliun. Pada kuartal I, provinsi yang dikomandoi Ridwan Kamil itu berada di atas Jakarta dengan capaian Rp 29,9 triliun namun di bawah Jawa Timur.
"Lima besar provinsi tujuan investasi pada kuartal kedua, yang pertama adalah DKI Jakarta Rp 30,1 triliun, yang kedua Jawa Barat Rp 28 triliun, Jawa Timur Rp 19,6 triliun, kemudian Banten Rp 13,6 triliun, dan Riau 10 triliun," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam paparan realisasi investasi yang ditayangkan di saluran YouTube BKPM, Rabu (22/7/2020).
Posisi pada kuartal I adalah Jawa Timur Rp 31,4 triliun (14,9%), Jawa Barat Rp 29,9 triliun (14,2%), DKI Jakarta Rp 20,1 triliun (9,6%), Jawa Tengah Rp 19,3 triliun (9,1%), Riau Rp 12,8 triliun (6%), dan lainnya Rp 97,2 triliun (46,2%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika dilihat dalam kurun Januari-Juni atau semester I-2020, posisi teratas adalah Jabar dengan realisasi investasi Rp 57,9 triliun (14,4%).
Kemudian disusul oleh Jawa Timur Rp 51 triliun (12,7%), DKI Jakarta Rp 50,2 triliun (12,5%), Jawa Tengah Rp 27,8 triliun (6,9%), Riau Rp 22,8 triliun (5,6%), dan lainnya Rp 192,9 triliun (47,9%).
Lalu bila dilihat antara Jawa dan Luar Jawa, maka realisasi investasi Jawa Rp 100,6 triliun (52,4%) dan Luar Jawa Rp 91,3 triliun (47,6%) pada kuartal II-2020. Sedangkan semester I, Jawa Rp 208,9 triliun (51,9%) dan
Luar Jawa Rp 193,7 triliun (48,1%).
"Perbandingan Jawa dan Luar Jawa, ya ini Jawa dan Luar Jawa hampir berimbang," tambahnya.
(toy/zlf)