Nasib Ekonomi Korsel yang Kini Jatuh ke Jurang Resesi

Nasib Ekonomi Korsel yang Kini Jatuh ke Jurang Resesi

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 24 Jul 2020 07:10 WIB
Ekonomi Korea Selatan jatuh ke dalam resesi pada kuartal II tahun ini. Penurunan ekspor imbas pembatasan sosial disebut sebagai salah satu pemicu resesi itu.
Korea Selatan/Foto: Getty Images/Chung Sung-Jun
Jakarta -

Korea Selatan (Korsel) kini menyusul Singapura menjadi negara yang ekonominya resmi jatuh ke jurang resesi. Kondisi ini ditandai dengan menyusutnya perekonomian Korsel di kuartal II-2020.

Penyebab utamanya penurunan paling dalam selama dua dekade dari sisi ekspor. Sementara ekspor merupakan motor utama ekonomi Korsel.

Mengutip Reuters, Kamis (23/7/2020) anjloknya ekspor disebabkan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus. Hal itu membuat kinerja pabrik lumpuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank of Korea mengatakan, ekonomi Korsel menyusut -3,3%. Itu adalah kontraksi paling tajam sejak kuartal pertama 1998. Angka itu juga lebih dalam dari perkiraan jajak pendapat di angka -2,3%.

"Sementara pengeluaran konsumen harus secara bertahap pulih, ancaman dari virus tidak mungkin memudar sepenuhnya dan pembatasan jarak sosial mungkin harus tetap dilakukan," kata Ekonom Capital Economics Asia Alex Holmes.

ADVERTISEMENT

"Sementara itu, permintaan global hanya akan pulih perlahan yang akan membebani pemulihan ekspor," tambahnya.

Lalu apa penyebab Korsel jatuh resesi? Berlanjut ke halaman berikutnya.

Produk domestik bruto (PDB) Korsel turun 2,9% secara year-on-year. Penurunan terbesar sejak kuartal keempat 1998.

Ekspor, yang menyumbang hampir 40% dari ekonomi Korsel, adalah yang terbesar dari penyusutan ekonomi ini. Ekspor tercatat turun 16,6% dan menjadi yang terburuk sejak 1963.

Investasi konstruksi turun 1,3% kuartal-ke-kuartal, sedangkan investasi modal turun 2,9%. Output dari sektor manufaktur dan jasa turun masing-masing sebesar 9,0%, dan 1,1%.

Namun masih ada yang positif, konsumsi rumah tangga masih naik 1,4%. Hal itu berkat pemberian bantuan uang tunai pemerintah yang mendorong pengeluaran masyarakat untuk restoran, pakaian, dan kegiatan rekreasi.

Menteri Keuangan Korsel Hong Nam-ki mengatakan ekonomi kemungkinan baru akan pulih di kuartal III.

"Adalah mungkin bagi kita untuk melihat rebound seperti Cina pada kuartal III ketika pandemi melambat dan aktivitas produksi di luar negeri, sekolah dan rumah sakit berlanjut," kata Hong.

Pemerintah Korsel telah meluncurkan sekitar 277 triliun won (US$ 231 miliar) sebagai stimulus untuk mengatasi dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.



Simak Video "Video Gelar Master Eks Ibu Negara Korsel Dicabut: Terkonfirmasi Plagiat"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads