Jakarta Belum Aman dari Corona, Pengusaha Siap Kalau PSBB Lagi?

Jakarta Belum Aman dari Corona, Pengusaha Siap Kalau PSBB Lagi?

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 25 Jul 2020 15:30 WIB
Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah sudah dibuka kembali, Sabtu (20/6/2020). Protokol kesehatan sangat ketat diberlakukan.
Ilustrasi/Foto: Tripa Ramadhan
Jakarta -

Persentase positivity rate atau perbandingan total kasus dengan yang diperiksa di Jakarta sudah mencapai batas ideal dari WHO. Hal ini, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menunjukkan Jakarta sebenarnya belum aman dari virus Corona.

Pengusaha dan peritel pun merasa waswas atas kabar tersebut. Pengusaha khawatir pemerintah bakal menerapkan kembali kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pasalnya sampai saat ini omzet mereka belum pulih seutuhnya meski sudah diizinkan beroperasi kembali.

"Memang ada peningkatan omzet, tetapi karena baru 50% dari kapasitas, jadi penerimaan itu tidak lebih dari 50%, artinya omzetnya itu tidak lebih dari 50%," ujar Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah kepada detikcom, Sabtu (25/7/2020).

Namun, kalaupun pemerintah nanti harus menerapkan PSBB, pihaknya bakal akan tetap menghormati keputusan tersebut.

"Kalau dari kami selalu mematuhi peraturan dari pemerintah, kalaupun pak Gubernur melakukan itu, pertimbangannya karena adalah kepentingan masyarakat banyak, ya kita akan mematuhi, namun sebagai partner pemerintah, kita diharapkan diajak untuk bertukar pikiran dan memberi masukan juga memberikan solusi dan lainnya, sehingga keputusan tersebut dapat bermanfaat maksimal," tuturnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia ( HIPPI), Sarman Simajorang. Pihaknya menerima apapun keputusan pemerintah.

"Ini sangat dilematis bagi pengusaha tapi itu harus kita dukung, karena bagaimanapun keselamatan warga itu adalah di atas segala-galanya," kata Sarman.

Akan tetapi, memohon kepada Anies agar dikabulkan permohonan para pengusaha untuk membentuk Komite Percepatan Pemulihan Ekonomi Daerah di Jakarta.

"Saya sudah mengajukan ini, itu sebenarnya tujuannya adalah untuk adanya sinergitas menginventarisir kira-kira apa sih yang diharapkan masing-masing sektor usaha di Jakarta, karena kan sektor usaha di Jakarta itu banyak, tantangannya pun berbeda-beda, nah ini dari komite itu, kita menyerap harapan mereka masing-masing, supaya jalan," imbuhnya.




(eds/eds)

Hide Ads