Viral Lowongan Magang Tak Dibayar, Aturannya Bagaimana?

Viral Lowongan Magang Tak Dibayar, Aturannya Bagaimana?

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 26 Jul 2020 15:15 WIB
Front view of two angry businesspeople using computers disputing at workplace and looking sideways each other with envy
Ilustrasi/Foto: Thinkstock
Jakarta -

Jagat media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh salah satu perusahaan yang membuka lowongan kerja magang tanpa dibayar. detikcom mengetahui hal tersebut dari postingan pengguna Facebook dengan nama Silfana Nasri.

"Baru-baru ini The Conversation Indonesia ngepost lowongan kerja sebagai tenaga magang TIDAK DIBAYAR selama 5 bulan (seriously, di masa pandemi kayak gini). Lowongan magang itu rame diprotes sama netizen sampai akhirnya The Conversation menutup lowongan kerja tersebut," kata dia dalam unggahannya Jumat (24/7/2020).

Ditelusuri detikcom lebih jauh, The Conversation Indonesia memposting lowongan kerja magang tersebut di akun Twitter bercentang biru dengan nama @ConversationIDN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"INTERNSHIP ALERT We're looking for interns to work with our editorial and multimedia teams. Application deadline: 31 July 2020. Feel free to share!," tulis akun tersebut sambil menyematkan flyer atau selebaran digital berisi informasi lowongan magang.

Salah satu flyer tersebut bertuliskan informasi sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

EDITORIAL INTERNSHIP

The Conversation Indonesia is looking for an editorial intern (unpaid). You will get the opportunity to understand media practice, network with researchers and academics from Indonesia and other countries as well as help organise events.

We're looking for a student with mandatory internship program from their university. They should be passionate in writing, fluent in English, a good team player and committed to work with us until December 2020.

Please send your CV and letter in English to redaksi@theconversation.com no later than 31 Juli 2020. Only shortlisted candidates will be contacted.

Dalam bahasa Indonesia artinya:

MAGANG EDITORIAL

The Conversation Indonesia sedang mencari magang editorial (tidak dibayar). Anda akan mendapatkan kesempatan untuk memahami praktik media, jaringan dengan para peneliti dan akademisi dari Indonesia dan negara-negara lain serta membantu mengatur acara.

Kami sedang mencari siswa dengan program magang wajib dari universitas mereka. Mereka harus bersemangat dalam menulis, fasih berbahasa Inggris, pemain tim yang baik dan berkomitmen untuk bekerja bersama kami hingga Desember 2020.

Silakan kirim CV dan surat Anda dalam bahasa Inggris ke redaksi@theconversation.com selambat-lambatnya pada 31 Juli 2020. Hanya kandidat terpilih yang akan dihubungi.

lanjut ke halaman berikutnya

Hal tersebut pun langsung direspons netizen. Mereka mengecam sikap perusahaan.

"Dulu banyak jg yg bilang anak magang gausah dibayarlah kan masih belajar buat cari pengalaman, tapi ga jarang anak magang justru punya dampak besar ke perusahaan, dan "paid" itu lebih ke rasa kemanusiaan sih," kata pengguna akun @perfeksio****.

"Ikut kerja bakti di komplek gw aja masih dapet sarapan, gorengan sama kopi item," kata pengguna lain, @@sikumann****.

lantas bagaimana seharusnya?

Pemagangan sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Di Permenaker itu dijelaskan bahwa peserta magang berhak mendapatkan uang saku.

Pada Pasal 13 poin 1 disebutkan peserta pemagangan mempunyai hak untuk:
a. memperoleh bimbingan dari pembimbing
pemagangan atau instruktur;
b. memperoleh pemenuhan hak sesuai dengan
perjanjian pemagangan;
c. memperoleh fasilitas keselamatan dan kesehatan
kerja selama mengikuti pemagangan;
d. memperoleh uang saku;
e. diikutsertakan dalam program jaminan sosial;
f. memperoleh sertifikat pemagangan atau surat
keterangan telah mengikuti pemagangan.

Pada poin 2 pasal tersebut dikatakan
uang saku meliputi biaya transportasi, uang makan, dan insentif peserta pemagangan.


Hide Ads