Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Muhammad Fajrin Rasyid belum genap dua bulan bergabung di kursi direksi. Dari apa yang dia tangkap, banyak orang yang hanya mengetahui Telkom sebagai perusahaan konektivitas (connectivity).
"Ya gambaran besar kalau kita bicara perusahaan Telkom ya, itu mungkin awalnya atau banyak orang mengetahui sebagai perusahaan connectivity ya, baik itu di fix melalui Indihome, maupun mobile melalui Telkomsel," kata dia saat wawancara dengan detikcom di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Padahal, Co-founder dan Eks Presiden Bukalapak itu menjelaskan Telkom mempunyai banyak sekali bidang usaha, meskipun yang paling besar adalah konektivitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, tapi Telkom ke depannya tidak ingin hanya berfokus di situ. Dia menjelaskan pihaknya bakal bergerak ke arah yang disebutnya sebagai digital platform dan digital services.
"Jadi ini semacam tumpukan, connectivity itu paling bawah digital connectivity. Atasnya itu adalah platform, jadi seperti cloud, data center, big data dan semacamnya. Kemudian atasnya lagi digital service," sebutnya.
Direktorat Digital Business, tempat yang dia duduki saat ini diminta untuk mengawal digital service dan digital platform. Dia menyadari bisnis tersebut belum sekuat bisnis konektivitas.
"Jadi kita ingin di Telkom itu ke depan Telkom juga bergerak ke atas nih. Jadi kita ke depan menganggap bahwa kita ini adalah perusahaan digital telko," ujarnya.
Tantangan di Telkom menurutnya adalah perusahaan ini sudah memiliki bisnis yang besar. Tetapi ada beberapa pihak yang menganggap atau menilai bahwa industri konektivitas ke depannya cukup menantang karena tidak semenarik 10-20 tahun lalu.
Di saat yang sama ada industri digital service dan digital platform yang dianggap menarik dari sisi pertumbuhan, user, dan lain sebagainya. Kesempatan tersebut pun menjadi tantangan tersendiri, khususnya buat perusahaan yang sudah tumbuh besar.
"Kita jangan sampai merasa sudah oke. Kita harus siap nih dengan tantangan ini, otherwise (kalau tidak) perusahaan ini akan sulit bergerak ke atas tadi. Itu yang menjadi tantangan di sini, bagaimana menumbuhkembangkan mindset agar terus bergerak ke arah yang lebih besar lagi," tambahnya.
(toy/zlf)