Khawatir Gelombang 2 Corona, Maskapai Ini Pangkas Target Penumpang

Khawatir Gelombang 2 Corona, Maskapai Ini Pangkas Target Penumpang

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 27 Jul 2020 19:45 WIB
Pandemi COVID-19 berdampak dahsyat terhadap industri penerbangan. Wabah itu berdampak ke bisnis maskapai penerbangan di seluruh dunia yang terkapar dan kalut.
Foto: Getty Images
Jakarta -

Maskapai Ryanair memangkas target penumpang tahunannya jadi seperempat dari biasanya. Hal ini akibat ancaman gelombang dua kasus virus Corona yang dapat menurunkan pendapatan maskapai lebih besar.

Sebelumnya sejak Eropa melakukan pembatasan wilayah (lockdown) akibat pandemi Corona dari April hingga Juni maskapai memangkas 99% jadwal penerbangannya. Pendapatan turun 95% di kuartal pertama.

Saham Ryanair kini turun 8% dan membukukan kerugian setelah pajak sebesar 185 juta euro setara Rp 3,1 triliun (kurs Rp 17.000) dalam tiga bulan hingga 30 Juni 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Reuters, Senin (27/7/2020) itu merupakan kerugian pertama di kuartal 2020. Kendati demikian kerugian itu lebih kecil dari perkiraan sebelumnya yang diperkirakan mencapai 232 juta euro (Rp 3,9 triliun).

Kerugian maskapai pada akhirnya menutup harapan maskapai untuk mencapai taget kapasitas panumpang tahun ini. Dari target 149 juta penumpang dari target tahun lalu, pada Mei lalu turun menjadi 80 juta penumpang. Kini perusahaan hanya memperkirakan bahwa tahun ini hanya menerbangkan 60 juta penumpang.

ADVERTISEMENT

"Perkiraan target 60 juta penumpang menjadi tentatif pada saat ini dan bisa saja akan turun ke depannya. Gelombang kedua kasus COVID-19 di seluruh Eropa menjadi ketakutan terbesar kami saat ini," kata Kepala Eksekutif Ryanair Michael O'Leary.

O'Leary berharap penerbangan dapat normal 60% pada Agustus dan 70% pada September. Jika tidak ada pandemi seharusnya pesawat Ryanair 70% penuh penerbangan pada bulan Juli dan Agustus.

Selain penurunan target penumpang, maskapai juga telah menutup bandara di Frankfurt, Berlin, Dusseldorf, Spanyol, dan Italia. Namun, Maskapai Ryanair tidak melakukan pemangkasan pada gaji karyawannya.




(fdl/fdl)

Hide Ads