Kritik Faisal Basri ke Erick Thohir yang Pimpin Tim Pemulihan Corona

Kritik Faisal Basri ke Erick Thohir yang Pimpin Tim Pemulihan Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 28 Jul 2020 12:01 WIB
Ekonom dan politikus
Faisal Basri/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta -

Ekonom senior Indef Faisal Basri mengkritik struktur Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan COVID-19 yang dianggap tidak menunjukkan upaya serius penanganan virus Corona. Faisal pun menyinggung ketua pelaksana komite yakni Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN.

Menurut Faisal, hampir semua BUMN bermasalah. Ia pun menyebut jika ketua pelaksana komite ini sumber masalah.

"Kemudian ketua pelaksananya Menteri BUMN yang hampir semua BUMN bermasalah, selesaikan saja dulu, agar BUMN itu bisa keluar dari masalah. Artinya ketua pelaksana ini sumber dari masalah, selesaikanlah PLN, bayar itu tagihan PLN kepada pemerintah, selesaikan Pertamina, Garuda, ini gajah semua," katanya dalam Kajian Tengah Tahun Indef, Selasa (28/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, Faisal juga menyoroti posisi Kepala BNPB Doni Monardo yang turun. Faisal menyinggung Doni yang kini bertanggung jawab kepada Erick.

"Kemudian kita lihat ada Satgas, posisi Pak Doni ketua BNPB itu diturunkan tadinya dia bertanggung jawab pada presiden sekarang kepada Erick Thohir kacau ini, preferensinya ke mana," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Faisal juga menyinggung posisi Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi dan Transformasi yang diisi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, lebih baik Budi mengurus perusahaan pelat merah.

"Satgas pemulihan itu wamen BUMN, urusin aja BUMNnya jangan mimpi bisa urus yang lain kalau urusan sendiri tidak diurus-urus, cuma ngurus siapa komisaris, siapa direksi ya repot, dilayani debat dengan Adian Napitulu lebih repot lagi," ucapnya.

Faisal melihat, struktur ini tidak mencerminkan upaya serius mengendalikan virus Corona. Ia melihat ini ialah upaya menjadikan BUMN sebagai ujung tombak pemulihan ekonomi. Padahal, kata dia, banyak BUMN bermasalah.

"Jadi apa yang Anda bisa harapkan dari struktur seperti ini yang tidak mencerminkan upaya serius untuk mengendalikan virus. Tapi upaya bagaimana menjadikan BUMN ujung tombak pemulihan ekonomi," tutupnya.




(acd/ara)

Hide Ads