Defisit RAPBN 2021 Diperlebar Demi Belanja Cadangan Rp 179 T

Defisit RAPBN 2021 Diperlebar Demi Belanja Cadangan Rp 179 T

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 28 Jul 2020 13:00 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memperlebar defisit RAPBN 2021 menjadi 5,2% dari PDB. Sebelumnya pemerintah sudah menyepakati defisit RAPBN 2021 ada di level 4,17% terhadap PDB.

Dengan pelebaran defisit anggaran RAPBN 2020 tersebut, pemerintah akan memiliki dana cadangan di 2021 sebesar Rp 179 triliun.

"Dengan defisit di 5,2% dari PDB tahun 2021 maka kita akan memiliki cadangan belanja sebesar Rp 179 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, Jokowi akan menetapkan pemanfaatan cadangan belanja Rp 179 triliun itu untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional di 2021.

"Prioritas yang bapak presiden sampaikan yang akan kita dukung untuk penambahan dari belanja yaitu pertama dari sisi ketahanan pangan. Kedua untuk pembangunan kawasan kawasan industri yang didukung oleh infrastruktur. Ketiga untuk ICT agar di Indonesia konektivitas dari sisi teknologi digital bisa ditingkatkan dan dimeratakan seluruh Indonesia," terangnya.

ADVERTISEMENT

Cadangan belanja itu juga akan diprioritaskan untuk bidang pendidikan dan kesehatan. Terutama untuk dukungan terhadap produksi vaksin COVID-19 tahun depan.

"Bapak Presiden akan meminta untuk besok kita akan melakukan sidang atau rapat terbatas lagi untuk penggunaan anggaran tambahan dari adanya defisit ini. Sehingga dia betul-betul produktif dan didukung oleh rencana belanja yang baik," tutupnya.




(das/zlf)

Hide Ads