Sejumlah peternak ayam menggelar aksi damai di kantor Kementerian Pertanian (Kementan) dan Istana Negara, Selasa (28/7). Demo tersebut dilaksanakan terkait penurunan harga jual ayam dari peternak.
Rangkaian aksi para peternak ayam dalam beberapa waktu ke belakang menuai tanggapan dari Direktur Eksekutif The Indonesia Green Financial and Investment Institute (TIGFII) Maxwell Gultom. Ia berpendapat masalah penetapan harga merupakan ranah Kementerian Perdagangan. Sementara itu, lanjut dia, Kementan punya tanggung jawab di sektor produksi peternakan.
"Menurut saya Kemendag punya peran besar dalam mengatur dan menyelesaikan isu harga pangan. Naik turunnya harga komoditas bukan hanya urusan Kementan, namun Kemendag punya instrumen kebijakan yang sangat berperan dalam mengatasi fluktuasi harga yang berlebihan," kata Maxwell dikutip keterangan tertulis Kementan, Selasa (28/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan, peternak dan petani dapat mendatangi Kementan untuk mengatasi kasus kelangkaan maupun distribusi pangan berlebih. Jika masalah yang dihadapi adalah pengendalian distribusi dan harga, hal itu menjadi kewenangan Kementerian Perdagangan.
"Saya hargai Kementan yang selalu pasang badan buat petani peternak. Selalu berusaha mencarikan solusi. Hemat saya, Kemendag perlu ikut andil dalam isu ini juga. Pembagian kerja penting agar Kementan bisa lebih fokus menangani isu produksi," imbuh Maxwell.
Ia berharap kejadian serupa tidak terus berulang, sehingga terkesan pemerintah tidak bersinergi dalam menyusun kebijakan yang mendukung peternak dan petani. Menurutnya, produksi melimpah berbagai sektor komoditas di masa pandemi ini menjadi satu persoalan, karena daya beli menurun.
"Sebenarnya ini kan bagian dari rantai produksi hingga konsumen. Upaya pembelian ayam oleh perusahaan perbibitan dan BUMN sudah bagus, tapi perlu solusi logistik dan pemasaran. Saya yakin sektor pertanian di tengah pandemi menjadi tumpuan rakyat kecil. Kita harus bantu mereka. Jangan berdiam saat rakyat resah," beber Maxwell.
Sebagai informasi, peserta unjuk rasa diterima untuk berdialog di kantor Kementan. Pada pertemuan itu, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan harga ayam hidup dari peternak saat ini rata-rata hanya dihargai Rp 12 ribu per kilogram, sedangkan biaya produksi ayam di kisaran Rp 18 ribu per kilogram. Sementara itu, harga acuan ayam di tingkat peternak sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020 sebesar Rp 18 ribu - Rp 19 ribu per kilogram.
(mul/ega)