Biaya rapid test COVID-19 yang diselenggarakan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk sempat dikritik karena dianggap terlalu mahal. Namun saat ini pihaknya mengikuti ketentuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan mematok tarif Rp 150 ribu per tes.
Direktur Produksi & Supply Chain Kimia Farma Andi Prazos pun mengungkapkan pihaknya akan menurunkan lagi tarif rapid test di bawah Rp 100 ribu.
"Mudah-mudahan bisa kita jual di bawah Rp 100 ribu supaya membantu masyarakat," kata dia dalam paparan kinerja secara virtual, Rabu (29/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan farmasi pelat merah itu bakal menurunkan biaya setelah pengembangan fasilitas untuk memproduksi rapid test di Denpasar, Bali rampung.
Targetnya, Kimia Farma bakal meluncurkan rapid test murah tersebut pada pertengahan bulan depan. Dengan demikian masyarakat bisa terbantu dengan biaya yang terjangkau.
"Pertengahan Agustus kita bisa launching rapid test yang murah yang bisa juga membantu masyarakat, sehingga menjadi kebutuhan lifestyle, bisa mendapatkan rapid test COVID dengan murah," ujarnya.
Melanjutkan, Dirut Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan pihaknya telah menyediakan layanan rapid test di 13 bandara dan 5 pelabuhan penyeberangan sesuai tarif yang diatur pemerintah.
"Bahwa untuk rapid test yang sekarang berjalan kita sudah mem-back up 13 bandara termasuk Cengkareng, dan lain sebagainya. Itu kita mengikuti apa yang sebagai anjuran pemerintah. Itu sudah berjalan di 13 bandara dan 5 tempat penyeberangan Ferry," tambahnya.
(toy/eds)