Omzet Pedagang Pernak-pernik Haji di Tanah Abang Anjlok 80%

Omzet Pedagang Pernak-pernik Haji di Tanah Abang Anjlok 80%

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 30 Jul 2020 12:27 WIB
Pernak pernik haji
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta -

Perayaan Idul Adha tahun 2020 ini yang akan jatuh besok, Jumat (31/7) akan berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Idul Adha kali ini tak dirayakan oleh ibadah haji karena dibatalkan pemerintah demi mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

Akibatnya, para pedagang pernak-pernik dan peralatan haji dan umroh mengalami penurunan penjualan, khususnya para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bahkan, ada yang omzetnya menurun hingga 80%, seperti yang dialami oleh seorang pedagang di Tanah Abang bernama Yoga.

Ketika ditemui detikcom, Yoga mengaku penjualannya turun drastis dari per hari Rp 15-25 juta, kini hanya Rp 1-5 juta atau menurun sekitar 80%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Omzetnya tahun kemarin sehari Rp 15-25 juta, paling sedikit itu sehari Rp 5 juta. Kalau sekarang paling Rp 1-2 juta, kadang dapat Rp 5 juta itu mentok," ungkap Yoga kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).

Yoga di tokonya yang bernama Al Hidayah menjual air zam-zam, kurma, kacang-kacang dari Arab Saudi, suvenir seperti set cangkir, tasbih, parfum, peci, dan sebagainya. Dengan kondisi penjualan yang sepi, ia pun kini mengurangi kegiatan re-stock barang dari setiap hari dipasok, kini hanya 1-2 minggu sekali.

ADVERTISEMENT

"Sekarang paling banyak beli kurma. Kalau suvenir haji nggak ada sama sekali. Memang hanya kurma, kacang. Yang beli air zam-zam 5 liter nggak ada sama sekali. Paling yang terjual hanya yang 1 liter," jelas Yoga.

Lalu, Deden Hajri yang juga menjual produk-produk yang sama dengan Yoga di kios yang letaknya tak jauh, yakni di samping gedung Blok B Tanah Abang, dekat Masjid Jami Al Ma'mur mengaku penjualannya anjlok.

"Bisa dikatakan omzet turun sampai 70%. Sekarang paling yang beli nominal real paling tinggi Rp 500.000, ya buat makan saja. Kalau lagi normal walaupun saya kecil-kecilan begini bisa Rp 4-5 juta sehari, apalagi kalau borongan," terang Deden ketika ditemui detikcom.

Kemudian, seorang pedagang pakaian Haji yang bernama Sunarto juga mengaku omzetnya turun drastis. Omzet tokonya yang terletak di lantai SLG Blok B Tanah Abang turun lebih dari 50%.

"Nggak ada pembelian hajian sama sekali. (Turunnya) lebih dari separuhlah penjualan," kata Sunarto.

Begitu juga dengan kondisi di Toko Aulia, yang juga menjual pakaian haji dan umroh di lantai B1 Blok A Tanah Abang. Hinda, pegawai toko tersebut menceritakan, jumlah pembeli menurun drastis akibat haji dibatalkan.

"(Penjualan turun) separuh dari kemarin (sebelum Corona), parah. Karena keadaan kayak begini ya. Sudah begitu kita nggak jualan online. Jadi tutup full kemarin pas PSBB. Paling hanya langganan pesan lewat Whatsapp 1-2," tutup Hinda.



Simak Video "Video: Nenek di Lamongan Berangkat Haji Setelah 40 Tahun Jual Kue Keliling"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads