Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas Fisik hingga Trading Emas

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas Fisik hingga Trading Emas

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 30 Jul 2020 14:32 WIB
Logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dijual Rp 702.000/gram. Harga ini terbesar dalam sejarahnya.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Investasi emas tak melulu terbatas pada kepemilikan fisik, namun ada juga yang non fisik, hingga trading secara online. Setidaknya ada 4 macam jenis investasi emas, yaitu investasi emas fisik, nabung emas, arisan emas, hingga trading emas.

Lalu, apa yang membedakan keempat macam investasi tersebut? Apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masingnya?

1. Investasi Emas Fisik

Metode investasi emas fisik terbilang cukup sederhana. Anda hanya perlu membeli emas, menyimpannya dan menjual kembali ketika harganya mencapai level tertingginya atau setidaknya harga buy back ketika dijual lebih tinggi dari modal awal membeli emas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, investasi emas fisik juga memiliki kekurangan tersendiri dibanding investasi emas model lainnya.

Investasi emas fisik membutuhkan modal tambahan untuk membeli brankas penyimpanan emas ditambah lagi, spread harga beli dan buyback nya juga lumayan besar. Jadi, bila ingin untung, cocoknya, investasi emas fisik dipergunakan sebagai investasi jangka panjang.

ADVERTISEMENT

"Kalau beli emas Antam (fisik), spread harga beli dan harga buybacknya cukup besar ya untuk yang 1 gram saja bisa sekitar Rp 100.000," ujar Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).

2. Nabung Emas

Kelebihan nabung emas adalah membuat investasi emas jadi lebih terjangkau bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Proses membuka tabungan hingga jual-beli emasnya pun terbilang mudah bisa melalui online. Bahkan, menariknya lagi, nasabah tidak perlu dipusingkan soal fasilitas penyimpanan emasnya, sebab sudah dijamin oleh lembaga keuangan tempat Anda menabung emas.

Namun, sayangnya, menabung emas juga ada kerugiannya tersendiri. Pencairannya harus mengikuti minimal saldo tertentu serta banyak potongan lainnya karena biasanya diselenggarakan oleh pihak ketiga. Lalu, bila ingin mencetaknya menjadi emas fisik ada biaya cetaknya.

"Spread nabung emas digital ini tidak terlalu lebar untuk gramasi kecil, sekitar Rp 40.000, tapi kalau mau dijadikan emas fisik harus menambah biaya cetaknya," tambah Ariston.

3. Arisan Emas

Keuntungan mengikuti arisan emas tak jauh berbeda dari kedua jenis investasi di atas, sama-sama mudah dicarikan ditambah, ada nilai prestise yang diterima pelakunya.

Terlepas dari itu, arisan emas juga punya kekurangan yaitu faktor fluktuasi harga emas sebab harga emas yang cenderung berubah-ubah dari waktu ke waktu.

"Arisan itu harus mengikuti sesuai harga, mungkin saat ini arisan dengan harga relatif tinggi, berarti yang ikut arisan ini harus menyesuaikan harganya, jadi fluktuatif, bisa mengalami kerugian, misal arisan itu ada 12 orang, nanti dikocok setiap bulan, pada saat bulan pertama harga emas Rp 1 juta/gram, berarti dari 12 orang itu harus menyediakan sebesar 1 juta misal, tetapi pada saat di bulan kedua harganya hanya Rp 800 ribu/gram, berarti harus kembali menyesuaikan dengan harga tersebut, bulan selanjutnya naik lagi, jadi nanti ada yang dirugikan dan ada yang diuntungkan," terang Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).

4. Trading Emas

Demikian juga dengan trading emas. Trading emas memang terkenal dengan keuntungan paling tinggi dibanding jenis investasi emas lainnya. Keuntungannya bahkan bisa mencapai 20-40% dalam 1 minggu pertama. Selain itu, investasi dengan cara trading juga yang paling mudah dicairkan dibanding yang lainnya. Namun, risikonya juga yang paling tinggi. Untuk itu, memulai trading emas tidak bisa sembarangan.

"Trading emas itu high risk high return, jadi risikonya besar tapi untungnya juga besar, tergantung investor itu mencari partner untuk investasi," kata Ibrahim.



Simak Video "Video: Ekonomi Global Bergolak, Instrumen Investasi Apa yang Cocok?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads