Heboh Kasus Jouska, Ini Awal Mula Hadirnya Profesi Perencana Keuangan

Heboh Kasus Jouska, Ini Awal Mula Hadirnya Profesi Perencana Keuangan

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 01 Agu 2020 16:00 WIB
ilustrasi menabung
Foto: Getty Images/iStockphoto/RomoloTavani
Jakarta -

Profesi perencana keuangan seketika menjadi sorotan setelah kasus investasi 'bodong' yang menimpa PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska ID). Hal itu sangat disayangkan karena bukan tidak mungkin masyarakat menjadi tidak percaya dengan perencana keuangan.

Padahal jika memiliki seorang perencana keuangan yang benar, penting lho untuk membantu agar lebih disiplin membuat rencana dalam mengelola keuangan. Keberadaannya sendiri pertama kali muncul di Amerika Serikat (AS) pada 1970.

Tapi, tahukah kamu, bagaimana asal-usul sampai ada profesi perencana keuangan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada suatu hari, sekumpulan profesional di bidang jasa keuangan di Chicago, AS, merasa kecewa dengan keterbatasan yang mereka lihat dalam konteks jasa keuangan. Akhirnya, sebuah asosiasi International Association of Financial Planners, yang kemudian menjadi International Association for Financial Planning (IAFP). Misi pertamanya adalah untuk menyediakan forum terbuka bagi professional yang mewakili bermacam spesialisasi jasa keuangan.

Seiring berjalannya waktu, forum tersebut mengambil peran untuk memberikan solusi keuangan kepada nasabah. IAFP mendirikan sekolah khusus untuk mengembangkan pendidikan bernama College for Financial Planning pada 1971, yang memberikan sertifikasi professional Certified Financial Planner (CFP). Lulusan kelas pertama yang diselenggarakan di tahun 1973 adalah 42 orang.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, 36 anggota dari kelompok itu memutuskan membentuk sebuah asosiasi baru yang dikhususkan untuk para pemegang gelar CFP, Institute of Certified Financial Planners (ICFP). Di dunia, tercatat ada 135 program pendidikan sertifikasi seperti Chartered Financial Consultant (ChFC), Certified Financial Planner.

Di Indonesia sendiri, perkembangan profesi perencana keuangan cukup pesat. Hal itu disebabkan mulai timbulnya kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan, baik oleh praktisi maupun nasabahnya.

Awal mula perencana keuangan masuk ke Indonesia pada 2001 lewat sekolah perencana keuangan bernama Institute Financial Planning Indonesia (IFPI) dan asososiasi pertama dibentuk 2004 bernama Financial Planning Association Indonesia (FPAI).

Ketua Lembaga Financial Planning Standards Board (FSBI) Indonesia, Tri Djoko Santoso mengatakan profesi perencana keuangan di negara Asia telah berkembang pesat. Hal itu dinilai karena adanya perubahan perilaku masyarakat yang merasa perlu melakukan perencanaan keuangan yang sehat demi kesejahteraannya di masa mendatang.

"Profesi perencana keuangan telah berkembang pesat di negara tetangga seperti Singapura, Hongkong, Taiwan, China, China Taipei, India, Thailand, Malaysia dan Korea Selatan. Hal ini dapat dimaklumi sebab industri keuangan, khususnya di Singapura dan Hong Kong adalah yang paling maju di Asia," kata dia kepada detikcom, Kamis (30/7/2020).

Selain itu, yang mendorong munculnya profesi ini lantaran perpindahan tanggung jawab pensiun dari negara dan perusahaan ke individual. Sehingga setiap individu merasa harus semakin bertanggung jawab terhadap kualitas hari tuanya.

Semakin banyak masyarakat yang mulai sadar akan jaminan hari tuanya, semakin banyak pula yang membutuhkan perencana keuangan saat ini. Mereka percaya bahwa keberadaannya berpotensi untuk mengalami surplus keuangan atau mendapat kebebasan finansial salah satunya terbebas dari utang.



Simak Video "Video: Pertimbangkan Ini Sebelum Investasi, Termasuk Pajak! "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads