Siapa LUCK yang Sahamnya Disinggung di Kasus Jouska?

Siapa LUCK yang Sahamnya Disinggung di Kasus Jouska?

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 31 Jul 2020 11:00 WIB
Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/11/2016). IHSG ditutup meroket hingga 1,57%.
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Kode saham LUCK mencuat beberapa hari ke belakang karena disebut dalam perkara yang melibatkan perencana keuangan PT Jouska Finansial Indonesia.

LUCK merupakan kode saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk PT Sentral Mitra Informatika Tbk. Perusahaan ini didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2008, perseroan bergerak di bidang informasi technologi dan jasa solusi management.

Perseroan tercatat dalam bursa efek Indonesia pada November 2018. Perseroan juga berafiliasi dengan Serial System Pte, LTD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini, LUCK mengumumkan laporan keuangan konsolidasiannya (tidak diaudit) untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 lalu.

Direktur sekaligus Corporate Secretary emiten ini, Teddy Pohan mengungkapkan perseroan berhasil membukukan total pendapatan naik 30% per 30 Juni 2020 yakni sebesar Rp 62,8 Milliar dari pendapatan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 48,3 Milliar.

ADVERTISEMENT

Lebih jauh Teddy menambahkan untuk laba bersih juga naik sebesar 12% yang semula sebesar Rp 3,7 Milliar pada periode 30 Juni tahun lalu menjadi Rp 4,2 Milliar pada periode yang sama di tahun 2020 ini dari laba bersih 30 Juni 2019. Tidak hanya itu lanjutnya, arus kas dari operasional perusahaan juga dalam kondisi positif.

"Dan perseroan mampu membiayai operasional tanpa harus mendapatkan hutang dari pihak ketiga. current ratio berada pada posisi 400% sehingga Perseroan sangat likuid dan prudent dalam mengelola keuangan," ujar Teddy dalam.keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (31/7/2020).

Meskipun baru IPO November 2018 lalu, perseroan kata Teddy telah membagikan deviden pada tahun buku Fiskal yang pertama sejak IPO, yakni sebesar Rp 5 per lembar saham. Oleh karena itu, perseroan termasuk 1 dari 15 dari sekitar 112 Emiten yang IPO sejak 2018 hingga 2019 yang membagikan deviden.

Dia mengungkapkan pada saat IPO November 2018, Ekuitas perseroan sebesar Rp 72.592.107.730 dan posisi Per Juni 2020, setelah pembagian deviden, kekayaan bersih Pemegang Saham meningkat 1,85 kali,dalam kurun waktu 2 tahun atau meningkat menjadi Rp134.661.651.547.

Peningkatan kinerja Perseroan tersebut tidak lepas dari peran strategi otomasi dan efisiensi sitem operasi yang dilakukan sepanjang tahun 2020.

"Perseroan senantiasa selalu menjaga prinsip-prinsip Good Corporate Governance baik transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness. Kinerja keuangan semester pertama tahun 2020 juga menunjukkan bahwa perseroan dalam kondisi sehat dengan likuiditas yang terjaga sehingga dapat mempertahankan going concern Perseroan," tuturnya.

Meski tersangkut kasus Jouska, Teddy bilang, LUCK optimis terhadap prosepek kinerja perseroan pada sisa 2020 mendatang.

"Hal ini terlihat dari kinerja penjualan dan laba bersih yang sudah kita dapat sampai semester pertama ini yang meningkat. Perseroan akan melakukan continuous improvement melalui otomasi dan efisiensi sistem operasi dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis pada masa pandemi COVID-19 saat ini, sehingga setelah pandemi wabah ini berakhir, kinerja Perseroan akan menjadi lebih baik," imbuhnya.



Simak Video "Video: Pertimbangkan Ini Sebelum Investasi, Termasuk Pajak! "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads